Suara.com - Ford Motor Company memperkirakan bahwa pengiriman produknya yang memiliki spesifikasi Electric Vehicle (EV), Ford Mustang Mach-E bakal mengalami keterlambatan akibat kelangkaan chip semikonduktor.
Dikutip kantor berita Antara dari The Verge pada Rabu (11/8/2021), salah satu raksasa otomotif Amerika Serikat itu memperkirakan pengiriman Ford Mustang Mach-E akan mengalami penundaan serius.
Berdasarkan analisa Ford Motor Company, penundaan paling tidak akan berlangsung minimal enam minggu untuk calon pemilik yang dijadwalkan memperoleh pesanan mereka pada 5 Juli dan 1 Oktober. Situasi ini telah disampaikan via e-mail kepada para konsumen.
![John Gilchrist, insinyur Mustang Mach-E, mendemonstrasikan Active Drive Assist, fitur bantuan pengemudi baru yang memungkinkan mengemudi melepas tangannya dari roda kemudi di jalan tol panjang. [Ford via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/22/23303-drive-assist-ford-mustang-mach-e.jpg)
Soal penundaan, kondisi ini bukan yang perdana dialami Ford Mustang Mach-E. Sebelumnya, Ford Motor Company menahan sekitar 4.500 unit produk pada Maret inspeksi kualitas.
Baca Juga: Ford Motor Company Konfirmasi Investasi Pusat Pengembangan Baterai Listrik
Sebagai solusinya, pemilik mendapatkan pengisian gratis 250kWh di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU jaringan pengisian FordPass.
![Ford F-150 EV [Ford via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/02/99163-pick-up-listrik-1-ford-f-150-ev.jpg)
Kekinian, untuk keterlambatan pengiriman Ford Mustang Mach-E, juga dilakukan hal senada. Namun satuannya di atas 250kWh, disesuaikan kapasitas baterai EV ini, yang dapat digunakan antara 68kWh dan 88kWh.
Di luar Amerika Serikat, Ford Mustang Mach-E di Britania Raya juga mengalami penghentian pada Juni lalu karena risiko keamanan.
Selain Ford Mustang Mach-E, produksi pick-up listrik Ford F-150 juga dilanda kekurangan semikonduktor global.
Baca Juga: Pernyataan Bersama Stellantis-Ford-General Motors untuk Dukungan Mobil listrik