Suara.com - Kementerian Sosial RI mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya dalam kerja sama membuat alat transportasi bagi warga di daerah terpencil Provinsi Papua. Wujudnya adalah kapal dan sepeda motor listrik.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Sosial Tri Rismaharini, pada Senin (9/8/2021) berada di kampus ITS, Keputih Sukolilo.
Alumnus ITS ini menyatakan bahwa tokoh dan warga Papua dari Kabupaten Mamberamo, Tolikara, Puncak dan Yahukimo meminta kepada dirinya agar dibuatkan kapal guna mempermudah transportasi dan aksebilitas.
"Saya pikir kalau membeli itu tidak menggerakkan warga Papua untuk bisa melakukan pembelajaran. Akhirnya saya berkomunikasi dengan Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen), mereka yang akan mengajarkan warga membuat kapal. Dibantu dosen ITS karena memang dasar ilmunya adalah perkapalan," papar mantan Wali Kota Surabaya itu.
Baca Juga: MOTO.APP Laris Diunduh Pengguna Roda Dua, Siap Hadir di EICMA 2021
Bu Risma, demikian ia disapa akrab warga Surabaya, menyebutkan target bahwa kapal nantinya akan diluncurkan pada 17 Agustus, diteruskan pelatihan membuat kapal.
Selain itu, ia juga menyebutkan cerita warga Yahukimo bahwa satu-satunya transportasi di sana adalah pesawat dengan jarak tempuh satu jam. Sedangkan berjalan kaki menghabiskan waktu tiga hari.
"Kemudian disampaikan,jika menggunakan sepeda motor listrik akan lebih efisien karena untuk mengangkut bahan bakar ke sana tidak mudah, lokasinya di atas gunung," lanjut Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sehingga, Bu Risma juga menyampaikan kepada Rektor ITS Prof. Mohammad Ashari agar dibuatkan solar cell untuk stasiun pengisian sepeda motor listrik.
"Tadi saya sampaikan ke Pak Rektor bagaimana membuat charging station untuk kebutuhan pengisian sepeda motor listrik yang dibantukan ke warga di atas gunung. Pak Rektor menyatakan semua itu mudah," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang EICMA 2021, Asosiasi Aksesoris Mobil dan Motor Italia Kemukakan Pertumbuhan Pasar
Nantinya, sepeda motor listrik Gesits yang akan dikirim juga dimodifikasi. Tujuannya agar bisa mengangkut barang yang diharapkan bisa membantu mengurai permasalahan transportasi di Papua.
Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati menyatakan pihaknya berpengalaman membuat kapal dan motor listrik sehingga tidak akan kesulitan mengerjakan seperti apa yang diinginkan Bu Risma.
"Insya Allah. Kami terbiasa bekerja cepat sehingga bisa memenuhi target dari Bu Mensos," tukas Bambang Pramujati.
Pihaknya segera akan mengirim tim dari sepeda motor listrik dan kapal ke Papua untuk memberi pelatihan ke masyarakat.
"Bu Mensos meminta tiga unit kapal. ITS juga diminta membina Uncen dan memanfaatkan tenaga di Papua. Kami sudah siapkan desain yang bisa dipakai," kata Wakil Rektor IV ITS.