Produsen Mobil Dunia Peringatkan Efek Buruk Kelangkaan Chip Global

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 02 Agustus 2021 | 22:19 WIB
Produsen Mobil Dunia Peringatkan Efek Buruk Kelangkaan Chip Global
Mobil yang siap diekspor di IPC Car Terminal, PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/8).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para produsen mobil dunia memperingatkan bahwa kelangkaan semikonduktor yang telah berlarut-larut akan memperlambat produksi mereka dan membawa industri menuju krisis.

Melansir AFP pada Senin (2/8/2021) Jaguar Land Rover menyebutkan kekurangan semikonduktor dapat memangkas setengah produksi kuartal ketiganya.

Sementara Volkswagen mengatakan dampaknya kemungkinan akan lebih jelas pada kuartal ketiga karena menurunkan perkiraan produksi tahunannya sekitar 450.000 kendaraan.

Jumlah tersebut adalah lima persen dari tingkat produksi tahun lalu atau sepertiga dari peningkatan output yang diharapkan VW awal tahun ini.

Baca Juga: All-New Nissan LEAF Sudah Bisa Diorder, Fitur e-Pedal Membuat Nyetir Jadi Seru

"Risiko kemacetan dan gangguan dalam pasokan komponen semikonduktor telah meningkat di seluruh industri," kata perusahaan mobil Jerman itu.

Di sisi lain, Nissan juga terpaksa menunda peluncuran crossover all-electric barunya, Ariya, karena kekurangan chip.

Menurut seorang analis, para produsen mobil mungkin sudah hampir berada dalam kondisi terburuk.

"Industri telah mencapai puncak krisis," kata kepala Pusat Penelitian Otomotif di Jerman Ferdinand Dudenhoeffer, "Situasi akan membaik ketika kapasitas produksi baru tersedia, tetapi masalahnya tidak akan selesai pada akhir 2021 dan dapat berlanjut hingga 2023."

Semikonduktor berperan penting untuk mendukung sistem elektronik mobil modern dan telah mengalami kekurangan pasokan sejak pandemi Covid-19 menyapu dunia.

Baca Juga: All-New Nissan LEAF Akan Mendarat di Indonesia, Ini Deretan Fitur Istimewanya

Tren bekerja dan belajar dari rumah meningkatkan penjualan komputer dan ponsel, sehingga membuat para produsen chip kewalahan memenuhi permintaan.

Untuk mengatasi masalah ini, para produsen mobil dipaksa menggunakan stok chipset cadangan mereka. Tetapi cadangan itu tampaknya tak akan bertahan lama.

Dudenhoeffer mengatakan jika produsen mobil telah mampu mengatasi kekurangan semikonduktor, masalah lain akan menunggu. Kekurangan pasokan baterai mungkin akan muncul pada 2023 seiring dengan peningkatan produksi kendaraan listrik dengan cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI