Agar Mesin Mobil Sehat dan Hemat, Ini Saran dari Pengamat Otomotif

Minggu, 01 Agustus 2021 | 17:40 WIB
Agar Mesin Mobil Sehat dan Hemat, Ini Saran dari Pengamat Otomotif
Ilustrasi mesin mobil. [Tim Mossholder/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kandungan Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi akan membuat mesin kendaraan lebih sehat dengan pengeluaran pembelian BBM lebih hemat.

Demikian dipaparkan pengamat otomotif Dr Yannes Martinus Pasaribu sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.

Ia juga menyatakan bahwa BBM berkualitas menciptakan pembakaran yang sempurna di ruang mesin, sehingga BBM untuk pembakaran semakin hemat dengan tingkat polusi tidak banyak.

"Intinya, semakin tinggi oktan jika dipadu dengan mesin yang kompatibel, yaitu mesin berkompresi tinggi, maka penggunaan BBM dapat lebih hemat serta menghasilkan polusi lebih rendah," jelas dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dalam siaran pers, Sabtu (31/7/2021).

Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Makin Laku Saat Pandemi, Laba LG Chem Melonjak

Salah satu aktivitas pengisian BBM di SPBU Pertamina. [Dokumentasi Pertamina]
Salah satu aktivitas pengisian BBM untuk mobil di SPBU Pertamina.  Sebagai ilustrasi [Dokumentasi Pertamina]

"Logikanya, semakin sedikit bensin yang dibakar akan semakin sedikit polusi yang dihasilkan. Semakin sempurna pembakaran di mesin, semakin sedikit pula polusi yang dihasilkan," jelas Yannes Martinus Pasaribu.

Sebagai gambaran, rasio kompresi mesin-mesin kendaraan modern berbahan bakar bensinkini sudah berada di antara 9:1 sampai 10:1. Bahkan ada yang mencapai 14:1.

Semakin tinggi kompresi mesin, maka campuran bahan bakar dan udara akan semakin padat dan semakin sedikit emisi gas buangnya.

"Semakin sempurna pembakaran yang dihasilkan," tandas Yannes Martinus Pasaribu.

Pada mesin kendaraan keluaran baru, juga dipasang injektor sebagai pengganti karburator.

Baca Juga: Kia Menangguk Laba, Susun Strategi Mengatasi Kelangkaan Chip Semikonduktor

"Hal itu untuk menghasilkan pengabutan yang lebih halus dan mampat pada ruang bakar dengan tingkat kestabilan partikel dan densitas yang semakin baik," jelasnya.

Namun sebaliknya,mesin kompresi tinggi yang umumnya digunakan mobil terbaru, ledakan apinya juga tinggi. Jika dipaksakan pakai BBM oktan rendah, ditambah busi tipe panas, akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Di mana BBM akan terlalu cepat terbakar sebelum terpercik api dari busi.

"Ini akan menimbulkan knocking pada mesin, jika berkepanjangan akan terjadi penumpukan kerak di ruang bakar mesin. Akibatnya kendaraan menjadi tidak bertenaga, boros BBM, dan overheating. Ujung-ujungnya mesin akan semakin cepat rusak," pungkas Yannes Martinus Pasaribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI