Suara.com - BMW Group mengungkapkan, setidaknya ada 10.000 unit mobil yang belum bisa diproduksi akibat kurangnya pasokan chip semikonduktor global.
Awal bulan ini, Milan Nedeljkovic, anggota dewan produksi BMW mengatakan bahwa ada kemungkinan kekurangan chip dapat berlanjut. Pasalnya kelangkaan saat ini sudah memasuki tahap yang sangat kritis.
"Prospek untuk paruh kedua tahun ini juga tetap kritis. Perkiraan awal kekurangan chip bisa segera dikendalikan pada paruh pertama 2020, tapi nyatanya itu sulit," ujar Milan Nedeljkovic, dikutip dari Paultan.
Terlepas dari kekurangan pasokan chip, BMW Group berhasil membukukan rekor penjualan dengan catatan 1.339.080 unit secara global untuk enam bulan pertama 2021.
Baca Juga: Seru, BMW Jadi Merek Mobil Paling Populer di TikTok
Pencapaian yang diraih pembuat mobil asal Jerman ini merupakan rekor tertingginya dalam sejarah, membukukan peningkatan 39,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan meningkat 7,1 persen dibandingkan 2019.
Sementara itu, Jaguar Land Rover mengatakan bahwa krisis chip sangat dinamis dan sulit diprediksi. Diperkirakan masih berlangsung hingga 2022.
Perusahaan konsultan AlixPartners pada Mei memperkirakan bahwa krisis akan merugikan industri otomotif sebesar 110 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan memaksa banyak produsen mobil untuk mengubah strategi mereka.