Toyota Lakukan Lobi untuk Memperlambat Peralihan Mesin Tradisional ke Mobil Listrik?

Selasa, 27 Juli 2021 | 15:52 WIB
Toyota Lakukan Lobi untuk Memperlambat Peralihan Mesin Tradisional ke Mobil Listrik?
Toyota Prius V. Sebagai ilustrasi mobil hybrid Toyota yang menjadi salah satu pioneer mobil terelektrifikasi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen mobil asal Jepang, Toyota dikabarkan diam-diam telah melobi pemerintah Amerika Serikat untuk memperlambat proses peralihan ke kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).

Menurut The New York Times, petinggi Toyota telah bertemu dengan para pemimpin kongres secara tertutup. Tujuannya untuk mengadvokasi rencana pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menghabiskan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendorong peralihan ke EV.

"Toyota masih tertinggal dalam melakukan transisi ke EV. Selain itu, perusahaan juga menentang kebijakan ramah lingkungan atau kendaraan listrik melalui kelompok lobi utama industri otomotif yang berbasis di Washington D.C, Alliance for Automotive Innovation," demikian disebutkan The New York Times.

Upaya Toyota di belakang layar untuk memperlambat momentum kebijakan ramah EV memang cukup mengejutkan, mengingat statusnya sebagai salah satu pelopor transportasi bertenaga baterai. Dengan dirilisnya Toyota Prius pada 1997, perusahaan membantu membuka jalan bagi Tesla dan lainnya dengan membuktikan bahwa kendaraan dengan powertrain alternatif bisa sangat populer.

Baca Juga: Mercedes-Benz Umumkan Rencana Masa Depan, Kapan Beralih ke Mobil Listrik Sepenuhnya

Mantan driver F1 Fernando Alonso dan Presiden Toyota, Akio Toyoda meluncurkan Toyota Supra Super GT di NAIAS 2019 di Cobo Center di Detroit, Michigan(14/1/2019) [AFP/Timothy A. Clary].
Driver F1 Fernando Alonso dan Presiden Toyota, Akio Toyoda meluncurkan Toyota Supra Super GT di NAIAS 2019 di Cobo Center di Detroit, Michigan(14/1/2019) [AFP/Timothy A. Clary].

Dan baru-baru ini, Toyota telah mengungkapkan rencana untuk merilis 70 model baru pada 2025, termasuk baterai-listrik, sel bahan bakar hidrogen, dan hibrida gas-listrik.

Tapi hal ini tidak bisa menjadi jaminan, karena faktanya bahwa Toyota masih tertinggal jauh di belakang para pesaingnya. Perusahaan seperti Nissan, General Motors, dan Volkswagen telah menjual kendaraan listrik baterai murni selama bertahun-tahun.

Mereka juga mengungkapkan rencana untuk menghentikan penjualan mobil berbahan bakar bensin sepenuhnya.

Bahkan para eksekutif puncak Toyota, termasuk CEO Akio Toyoda, sempat menyebut tren kendaraan listrik saat ini "overhyped".

Di mana pengadaan mobil listrik mestinya juga dibarengi dengan pengelolaan limbah baterai setelah habis masa pemakaiannya. Bila diabaikan bisa muncul bencana baru.

Baca Juga: Rivian Automotive Dirikan Pabrik Mobil Listrik yang Kedua

Bagaimanakah situasi sebenarnya yang dilakukan Toyota, mari tunggu bersama perkembangan dan realitanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI