Suara.com - Dari sebuah kajian yang dikutip via Paultan, didapatkan wacana bahwa tidak sedikit orang kaya di saat ini memburu mobil mewah bekas. Alasannya, waktu inden yang lama membuat kaum the have ogah menunggu. Sehingga kendaraan second hand muncul sebagai alternatif. Dibandingkan mendapatkan produk baru yang tersedia langsung namun dari kelas berbeda.
Kepala Departemen Komunikasi Rolls-Royce Amerika Utara Gerry Spahn menyebut sebelum pandemi COVID-19 pihaknya hanya mampu menjual satu dari tiga unit mobil mewah bekas.
"Sekarang mendekati 75 persen. Untuk penjualan Bentley bekas bahkan mencapai kenaikan hingga 150 persen dari Januari sampai Mei," paparnya.
Berdasarkan catatan Edmunds, terjadi kenaikan harga mobil bekas sebesar 30 persen jika dibandingkan pada 2020.
Baca Juga: Buat Padanan Rolls-Royce Black Badge, Tersedia Paket Tas Escapism Luggage Collection
Senada dengan mobil bekas Bentley, McLaren turut mencatat kenaikan penjualan sebesar 2 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan mobil bekas McLaren dibanderol lebih tinggi dibanding model barunya.
"Untuk model Coupe 765LT bekas saat ini ditawarkan lebih mahal 40 persen ketimbang harga MSRP (Manufacturer Suggested Retail Price). Ini cukup mengejutkan," jelas Presiden McLaren Amerika Utara, Nic Brown.
Dalam kajian ini dijelaskan, depresiasi harga mobil mewah bekas akan cukup besar. Contohnya Rolls-Royce Wraith yang belum lama dirilis sudah terdepresiasi 20 persen. Untuk lima tahun ke depan, mobil ini diperkirakan akan mengalami depresiasi 40 persen.
"Bagi sebagian konsumen, membeli Bentley bekas merupakan salah satu cara mereka masuk ke dalam merek Bentley dan kemudian akan menjadi pelanggan tetap," terang Michael Rice, Direktur Regional Bentley.
Baca Juga: Sebelum Patah Kaki, Conor McGregor Sempat Pamer Rolls-Royce Phantom