Suara.com - Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia atau SDM industri otomotif. Langkah strategis ini diharapkan memacu daya saing dan inovasi industri otomotif di negeri kita agar semakin kompetitif dalam skala global. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Kementerian Perindustrian terus mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam rangka pengembangan kompetensi SDM sektor industri otomotif," papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pembukaan Training Of Trainer (TOT) Lean Manufacturing Automation secara virtual di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Berdasarkan road map atau peta jalan Indonesia Making 4.0, industri otomotif adalah salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2020.
![Ilustrasi perakitan sepeda motor Honda. [Astra Honda Motor]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/27/66931-ilustrasi-perakitan-sepeda-motor-honda.jpg)
Guna mencapai sasaran ini, diperlukan ketersediaan SDM terampil dan andal dalam penggunaan teknologi terkini sesuai perkembangan era industri 4.0.
"Indonesia memiliki potensi besar, ditopang 21 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dengan nilai investasi Rp71,35 triliun untuk kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun, dan menyerap tenaga kerja langsung 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri itu," jelas Menteri Perindustrian Republik Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Arus Gunawan menyebutkan bahwa wujud nyata sinergi Indonesia-Jepang dalam pengembangan SDM industri otomotif, antara lain adalah kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc dimulai dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Pengembangan Pendidikan Terkait Lean Manufacturing pada Maret 2019.
Kolaborasi ini dilanjutkan dengan dilaksanakan Simposium Jepang-Indonesia terkait SDM industri pada Desember 2019.
"Kegiatan tadi menjadi kick-off program Sustainable Development Goals atau SDG terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia, yang didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan JICA, sebagai hasil kerja sama dengan Kemenperin," jelas Arus Gunawan.
Tahun ini, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit.
Baca Juga: Daihatsu Indonesia Gelar Sharing Teknologi Otomotif Kepada Guru SMK se-Jawa Timur
"Alat hibah ini akan dipasang di Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0), termasuk juga dilengkapi aplikasi simulator untuk mendukung pembelajaraan Digital Engineering," lanjutnya.