Suara.com - Nama mobil listrik dan hybrid belakangan semakin ramai menjadi perbincangan di dunia otomotif. Disebut sebagai Electric Vehicle (EV), terdapat istilah seperti BEV (EV dengan baterai) dan PHEV (EV dengan plug-in hybrid). Nah, apakah kedua jenis memiliki perbedaan, di sini ada uraiannya masing-masing.
Dikutip dari laman Auto2000, meski tujuannya serupa yaitu menghasilkan tenaga non-Bahan Bakar Minyak Bumi atau non-BBM, ada perbedaan antara mobil listrik dan hybrid yang wajib diketahui.
Berikut adalah tinjauan seputar mobil listrik dan mobil hybrid:
Mobil listrik
Baca Juga: Sebar Teaser, Nissan LEAF Siap Masuk Indonesia?
- Ide pembuatan mobil listrik sudah muncul sejak abad ke-19. Namun realisasi ide ini hingga menjadi produk yang dapat digunakan oleh masyarakat luas memakan waktu sangat lama.
- Bahkan hingga saat ini pun, mobil listrik belum dapat dinikmati seluruh kalangan. Tidak hanya soal harga semata, namun infrastruktur untuk mengisi daya dari mobil listrik ini.
- Mobil listrik menjadi populer karena bebas emisi gas buang. Kendaraan jenis ini tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber tenaga.
- Gantinya adalah tenaga listrik yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama, serta baterai sebagai sumber tenaga cadangan.
- Perlu diingat, semakin tinggi kecepatan mobil, maka semakin tinggi pula konsumsi sumber tenaganya. Mobil akan lebih cepat kehabisan daya jika dipacu dalam kecepatan tinggi terus-menerus.
Mobil hybrid
- Mobil hybrid baru diproduksi massal pada 1997. Produk ini belakangan kembali populer. Jika mobil listrik mengandalkan sumber tenaga eksternal (listrik), maka sumber tenaga hybrid berasal dari dalam mesin.
- Hybrid mendapatkan sumber tenaga dari proses pengolahan sisa putaran bahan bakar mobil ditambah energi dari motor listrik.
- Meski masih memanfaatkan proses pembakaran di dalam mesin sebagai sumber tenaga penggerak, hybrid disebutkan mampu mengurangi polusi udara.