Suara.com - Harley-Davidson melaporkan peningkatan penjualan global sepanjang kuartal kedua 2021. Penjualan sepeda motor Harley di seluruh dunia naik 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan motor besar asal Amerika Serikat ini paling dominan terjadi di wilayah Amerika Utara yang naik 43 persen dari tahun sebelumnya. Bila di rata-rata, penjualan Harley di wilayah ini menjadi yang paling positif dibanding wilayah lainnya.
Sementara di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika turun sebanyak 7 persen untuk periode yang sama. Sedangkan penjualan di wilayah Asia Pasifik turun 13 persen, dan penjualan Amerika Latin turun 31 persen.
Bila melihat total penjualan keseluruhan enam bulan pertama tahun 2021, penjualan sepeda Harley-Davidson di seluruh dunia sebenarnya hanya naik 18 persen.
Baca Juga: Keuangan Harley-Davidson Akhirnya Membaik, Penjualan Naik 24%?
Penjualan di Amerika Utara naik 38 persen, penjualan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika turun 19 persen, penjualan Asia Pasifik turun 7 persen, dan penjualan Amerika Latin turun 47 persen.
Namun menurunnya penjualan di beberapa wilayah diakui Harley Davidson sebagai salah satu strategi perusahaan.
"Itu semua adalah bagian dari strategi keseluruhan. Karena perusahaan juga telah lama menghentikan penjualan model Street dan Sportster di sejumlah wilayah tersebut," kata Harley-Davidson, dikutip dari RideApart.
Sementara itu, penjualan di wilayah Amerika Latin terkena dampak negatif akibat pengurangan dealer.
Selain penjualan sepeda motor, Harley-Davidson turut mencatat kenaikan penjualan suku cadang dan Aksesori yang naik 32 persen pada kuartal 2 tahun 2021. Harley-Davidson memperkirakan pertumbuhan pendapatan segmen sepeda motor tahun 2021 akan naik antara 30 dan 35 persen.
Baca Juga: Harley-Davidson Gandeng Jason Momoa untuk Bikin Produk Ini, Siap Beli?