Suara.com - Pagelaran Olimpiade musim panas 2020 di Tokyo yang digelar tahun ini, masih menimbulkan rasa pesimistis bagi para sponsor.
Toyota, selaku sponsor utama Olimpiade yang sudah menandangani kontrak sebagai partner utama Olimpiade untuk 2017 hingga 2024.
Nilai kontrak yang ditandatangani seharga 1 triliun dolar AS atau setara Rp 14,5 triliun, dikabarkan akan menarik semua iklan di ajang olahraga empat tahunan tersebut.
"Agar tidak mengambil risiko yang dikaitkan dengan peristiwa yang berpotensi negatif karena Olimpiade menjadi event yang tidak disukai publik" ujar Akio Toyoda, CEO Toyota, dilansir dari Motor1, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Malam Ini
Perhelatan Olimpiade Tokyo menimbulkan pertentangan dari publik domestik Jepang, lantaran gelombang kedua pandemi Covid 19 di negara tersebut.
Keputusan itu diumumkan oleh Shino Yamada, juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat Jepang terkait masalah ini.
Shino Yamada kemudian menyampaikan solidaritas kepada masyarakat yang tidak akan dapat menghadiri event besar tersebut.
Olimpiade Tokyo jadi olimpiade pertama dalam sejarah tanpa penonton yang karena pandemi dan akan berlangsung secara tertutup.
Berdasarkan hasil survei dari surat kabar Asahi, pengamat mengatakan bahwa 68 persen responden meragukan kalau para panitia Olimpiade bisa mengendalikan lonjakan virus.
Baca Juga: Hend Zaza, Atlet 12 Tahun yang Berhasil Tembus Olimpiade Tokyo di Tengah Peperangan
Sebanyak 55 persen responden menyatakan kalau mereka menolak pelaksanaan Olimpiade.
Sementara 3/4 dari 1.444 orang responden yang disurvei melalui telepon mengusulkan agar Olimpiade berlangsung tanpa penononton.