Suara.com - Pada Jumat (16/7/2021) pagi sekitar pukul 02.30 WIB, seorang pengemudi hendak masuk ke Padang via pos penyekatan Lubuak Paraku. Dikutip dari kantor berita Antara, Kapolres Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon menyatakan kendaraan dihentikan petugas untuk memeriksa dokumen driver sebagaimana syarat untuk bisa masuk Kota Padang dalam masa PPKM Darurat.
Syarat berupa kartu vaksinasi atau hasil tes PCR atau antigen yang menyatakan bebas Covid-19.
Namun pengemudi bersama penumpang tidak bisa menunjukkan persyaratan itu sehingga diminta putarbalik oleh petugas layaknya kendaraan lain yang tidak memenuhi persyaratan.
"Saat diminta putarbalik itulah pengemudi ini tidak terima, protes, dan mulai memprovokasi petugas, padahal kami hanya menjalankan tugas sesuai aturan dan ketentuan," tutur AKP Lija Nesmon.
Baca Juga: Pengemudi Ojol Dibolehkan Angkut Penumpang Saat PPKM Darurat, Simak Syaratnya
Si pengemudi terus menolak ketika diminta masuk ke mobil untuk putar balik. Tak lama berselang,wajah laki-laki itu tampak berdarah dan mengaku ditusuk petugas pakai pulpen.
Kekinian, mantan legislator Tapanuli Tengah yakni Awaluddin Rao, si pengemudi viral dalam insiden di pos penyekatan PPKM Darurat tadi mendatangi Kantor Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pada Minggu (18/7/2021) sekitar pukul 17.30 WIB, ia mendatangi Kantor Polresta Padang dengan tujuan menyampaikan permintaan maaf atas videonya yang viral di media sosial. Ia diterima Kasubag Humas Ipda Adha Tawar dan Kanit III SPKT Ipda Dwi Jatmiko.
"Saya datang atas dasar kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan siapa pun untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Kepolisian," jelas Awaluddin Rao, di Kantor Polresta Padang.
Ia meminta maaf jika videonya yang viral dengan muka berdarah dan mengaku matanya "buta" pada Sabtu (17/7/2021) telah mengganggu konsentrasi, bahkan menambah tugas Kepolisian sebagai gugus depan dalam memutus mata rantai Covid-19.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Batasi Aktivitas, Ruang Digital Jadi Panggung Industri Otomotif
Awaluddin Rao yang datang mengenakan kaos berlengan panjang menyatakan tidak ada niatnya untuk menjelek-jelekkan pihak Kepolisian.
"Saya juga menyatakan dukungan pada Polisi untuk menjalankan tugas dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.
Terpenting, ia mengoreksi keterangannya dalam video yang mengatakan kalau ia ditusuk petugas hingga matanya buta.
"Kejadian saat itu dalam kondisi panik, saya tidak melihat ada petugas pos PPKM Darurat yang menusuk. Saya berteriak minta tolong karena tiba-tiba ada darah di kening," ucapnya.
Sedangkan untuk kondisi luka yang faktanya terjadi di bagian pelipis, ia menyebutkan telah mulai membaik saat ini.