Suara.com - Beberapa waktu lalu viral di media sosial mengenai curhat seorang sopir ambulans di intimidasi saat bertugas.
Ada isu beberapa orang menganggap kalau ambulans tersebut tak membawa pasien dan hanya menakut-nakuti saja.
Nah kali ini pun, sopir ambulans kembali mendapatkan intimidasi saat bertugas di lapangan.
Hal ini diunggah dalam akun Twitter @dagels. Dalam curhatan tersebut, ia mengutarakan kisah yang kurang mengenakkan saat menjadi sopir ambulans.
Baca Juga: Takut Mendengar Sirine Ambulans Tanda Fonofobia? Belum Tentu, Ini Kata Psikolog
Mungkin ini kelanjutan dari curhatan sopir ambulans yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Masih ingat apa yang saya bilang kemarin? Sudah terbukti malam ini pukul 2 dini hari. Ambulans LazisMu dilempar batu oleh orang tak dikenal di flyover solo. Posisi sedang membawa keluarga pasien," tulis narasi dalam postingan.
"Jalan pelan-pelan tdengan menyalakan lampu rotator dan padahal sirine tidak dinyalakan. Subhanallah.. Maunya apa orang-orang seperti itu. Ya Allah," tambahnya.
Penulis postingan tersebut pun menambahkan kalau pelaku harusnya bisa berpikir jernih. Jika pelaku berada di posisi keluarga, apakah tega melakukan hal seperti ini.
"Coba bayangkan. Ada keluarga anda yang sakit dengan kondisi penurunan yang signifikasn, anda khawatir. Kemudian anda panggil ambulans, segera lari ke RS, dan ternyata penuh. Pindah RS lain lagi penuh lagi. Sampai harus ke Sardjito dan antre 3 jam sampai maghrib," tulis pengunggah.
Baca Juga: Mengenal Fonofobia, Ketakutan Akan Suara Tertentu yang Bisa Bikin Cemas
"Setelah 3 jam antre, pihak RS bilang kalau kamar penug dan tidak ada kepastian waktu. Kira-kira gimana rasanya punya anggota keluarga yang sakit terkatung-katung tanpa kepastian dan akhirnya harus dibawa pulang lagi?" tambahnya.
"Dan ketika di perjalanan pulang, ambulans yang membawa anda dan keluarga yang sakit itu dipepet orang, kemudian digeber-geber knalpor brongnya, sambil diteriaki "RAMUTU". Kira-kira dengan seharian yang telah anda alami tadi, gimana perasaan keluarga pasien?" ujar pengunggah.
"Itu benar-benar terjadi tadi malam. Ambulans kami diperlukan seperti itu di saat membawa pasein dan ini bukan pertama," beber pengunggah.
Ia pun menambahkan kejadian seperti ini terjadi karena stigma yang mulai berkembang di masyarakat yang kurang terdidik dan hatinya mengaggap ambulans sekarang muter-muter kosongan cuma untuk menakut-nakuti.
"Ada rekan kerja kamu yang semalam dikatakan BAJ***** ketika bawa pasien. Astagfirullah. Ada apa masyarakat Indonesia ini," tulisnya lagi.
Ia pun meminta untuk semua elemen masyarakat agar memberi pemahaman kepada tetangga atau saudara dan grup WA.
Ambulans yang mondar-mandir bukanlah untuk menakut-nakuti tetapi benar-benar dibutuhkan untuk para pasien covid-19.
"Jangan sampai stigma keliru ini semakin menjadi-jadi sampai bisa membuiat perlakuan yang lebih parah ke ambulans dan pasien di dalamnya," beber pengunggah.
Curhatan ini pun mendapatkan respons dari warganet di kolom komentar.
"Rasa kemanusiaan sudah terkubur dalam & lenyap nuraninya, bisa jadi," tulis @Rosyidinpr***.
"Sayang pengecut2 kui cuman wani nek rame2, nek kecekel selesai karo materai 10rb," beber @diavolor****.