Suara.com - Tidak dapat disangkal bahwa India adalah salah satu negara yang gencar dalam hal pengembangan dan pembuatan kendaraan dengan sumber energi alternatif.
Hal itu dibuktikan dengan boomingnya pasar sepeda motor listrik di Negeri Bollywood, berkat subsidi pemerintah.
Tak berhenti sampai situ, dilansir dari Rideapart, beberapa pabrikan lokal negara di Asia Selatan ini tengah 'coba-coba' untuk meluncurkan motor tipe baru yang sanggup menenggak bensin bercampur etanol .
Saat ini, sebagian besar bensin India dicampur dengan etanol 8,6 persen. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, khususnya pada tahun 2025, India berusaha untuk mencampur setidaknya 20 persen etanol dalam bahan bakarnya.
Baca Juga: Inovasi Layanan Pasar Murah di Pontianak, Bujang Kurir Antarkan Pakai Sepeda Motor
Sebagai permulaan, TVS Motor Company dan Mahindra & Mahindra (M&M) telah mulai mempelajari kelayakan mesin yang dilengkapi bahan bakar fleksibel untuk sepeda motor.
Meski target implementasi bahan bakar campuran etanol 20 persen di India masih pada tahun 2025, pemerintah sudah merekomendasikan produsen otomotif dan sepeda motor untuk mempelajari kelayakan E100, atau kendaraan bertenaga etanol murni.
Kementerian Perminyakan dan Gas Bumi, badan industri otomotif, dan sejumlah produsen gula baru-baru ini mengadakan pertemuan pemangku kepentingan untuk membahas kelayakan adopsi kendaraan bertenaga E100 yang diusulkan pemerintah.
Tentu saja, kelangsungan proposal semacam itu akan tergantung pada banyak sekali variabel, pertama dan terutama adalah pasokan etanol.
Mayoritas pasokan etanol India dulunya berasal dari tetes tebu. Namun, mengingat pasokannya yang terbatas, pemerintah mulai memfasilitasi produksi etanol dari produk limbah berbagai biji-bijian termasuk sekam padi, dedak, dan stok gandum. Agar rencana ini berhasil, pasokan etanol yang konsisten dan stabil harus tersedia.
Baca Juga: Bolak-balik Jadi Juara Balap Motor WSBK, Jonathan Rea Malah Baru Bikin SIM