Batasi Operasional Bengkel Selama PPKM Darurat, Tujuan Daihatsu Tanggung Jawab Sosial

Kamis, 15 Juli 2021 | 18:21 WIB
Batasi Operasional Bengkel Selama PPKM Darurat, Tujuan Daihatsu Tanggung Jawab Sosial
Daihatsu Gran Max yang telah dimodifikasi menjadi mobil klinik. Sebagai ilustrasi produk Daihatsu yang dilayani perawatannya oleh bengkel authorized Daihatsu [PT ADM].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menutup sementara seluruh showroom di area Jawa-Bali, serta 15 kota atau kabupaten lainnya selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat pada 3–20 Juli 2021.

Guna mendukung PPKM Darurat, khususnya di sektor transportasi, logistik, distribusi barang dan jasa serta layanan kesehatan yang menggunakan armada kendaraan Daihatsu, layanan bengkel Daihatsu tetap beroperasi, namun dengan kapasitas terbatas.

Daihatsu menganjurkan bagi pelanggan yang akan melakukan perawatan berkala di bengkel untuk melakukan booking service terlebih dahulu.

"Daihatsu dan seluruh pihak terus mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19. Kami mohon dukungan dan pengertian dari pelanggan atas kebijakan pembatasan beberapa layanan untuk sementara ," ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), dalam sesi bincang virtual, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Rapor Daihatsu: Raih Peringkat Kedua Pasar Otomotif Nasional Semester Pertama

Foto udara pabrik Daihatsu Astra Motor yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara [Dok PT AstraDaihatsu Motor].
Foto udara pabrik Daihatsu Astra Motor  [Dok PT Astra Daihatsu Motor].

Ia menjelaskan, masa PPKM pertama showroom Daihatsu tutup namun bengkel buka 25 persen. Meski saat itu bisa buka 50 persen karena termasuk sektor esensial, namun kebijakan Daihatsu untuk bengkel 25 persen.

"Untuk kenyamanan, kami hanya buka 10 persen di setiap bengkel," kata Hendrayadi Lastiyoso.

Alasannya adalah bengkel buka bukan semata-mata mencari profit. Akan tetapi lebih kepada tanggung jawab sosial.

"Intinya kalau brand jual kendaraan niaga, untuk mendukung kegiatan yang esensial dan kritikal. Karena seperti ambulans dan logistik tetap butuh perawatan. Jadi tidak semua brand boleh buka," tutup Hendrayadi Lastiyoso.

Baca Juga: Mobil Terlaris di Pasar Nasional Juni: Ada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI