Saat menunggu (lagi), kau coba kasi kabar ke customer. Melalui chat. Sayang TM nya. TM terbatas sementara jam kerjamu panjang lagi. Ya kan ???
Chat gak dibaca. Customer yang menunggu sudah kelaparan.
Saat orderan sudah di tangan, kau bergegas ke parkiran. Lalu menembus macetnya jalanan. Keringat di tubuhmu pun kering dihembus angin yang bertiup sepanjang jalan.
Saatnya kau antar, customer menerima dengan ekspresi wajah ngajak perang.

Lama. Ya kan ???
Apalagi kalau ada selisih seribu atau 2 ribu dengan harga di aplikasi karena tambahan ‘charge take away’. Customer meneliti bon yg kau bawa seakan2 ada kejadian salah input di angka2 tersebut.
Padahal…kau bukan KPU yg suka salah nginput kan ???
Kau cuma driver ojol cuiii… Cuma driver ojol !!!
Ongkos yg kau terima pun tak seberapa dibanding lamanya mengantri tadi. Orderan selesai. Kau pun pergi melanjutkan pekerjaan. Beberapa hari kemudian masuk ulasan di akunmu.
Baca Juga: Best 5 Oto: Driver McLaren F1 Kena Jambret, Ojol Pendekar Tangan Satu Hadapi PPKM Darurat
Bintang 1. Plus koment: