Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memberikan pengumuman hasil penjualan mobil baru secara wholesales (pabrik ke diler) sepanjang semester satu 2021. Pencapaiannya adalah 393.469 unit mobil.
Dikutip dari kantor berita Antara, pencapaian ini ditopang relaksasi pajak dan upaya perusahaan otomotif merambah sektor digital. Sehingga penjualan mobil baru semester I tahun ini mampu melonjak jika dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu sebesar 260.932 unit, atau naik 50,7 persen secara year-on-year (YoY).
Tingginya kenaikan pada tahun ini bisa dipahami karena pada 2020 penjualan mobil baru di Indonesia mengalami penurunan drastis akibat pandemi Covid-19.
Termasuk penjualan kuartal kedua 2020 yang mencetak rekor terendah, yaitu 7.868 unit (April), 3.551 unit (Mei), dan 12.623 unit (Juni).
Baca Juga: Mobil Terlaris di Pasar Nasional Juni: Ada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky
Serunya, angka-angka yang berbeda terlihat pada tahun ini, setelah pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan menjalankan program relaksasi pajak otomotif. Yaitu berupa pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk berbagai jenis model kendaraan berkapasitas mesin 1.500cc hingga 2.500cc. Ditetapkan diskon 100 persen yang berlaku surut, kekinian tetap diperpanjang untuk pemberian keringanan 100 persen ini.
Hasil niaga secara wholesales pada semester pertama 2021 tercatat 52.909 unit pada Januari, 49.202 unit pada Februari, 84.915 mobil untuk Maret, 78.908 mobil pada April, 54.815 unit pada Mei dan Juni mencapai 72.720 unit, berdasarkan catatan Gaikindo.
Pada Juni 2021, wholesales mobil tercatat sebanyak 72.720 unit yang naik 32,6 persen dibandingkan hasil penjualan mobil Mei 2021 sebanyak 54.815 unit.
Secara keseluruhan, mobil tipe penumpang (passenger car) menyumbang mayoritas penjualan selama semester pertama 2021, yakni 291.190 unit dengan komposisi 74 persen dari total domestik market. Sedangkan mobil niaga (commercial vehicle) berkontribusi 26 persen dengan penjualan sebanyak 102.279 unit.
Penjualan mobil penumpang menjadi begitu dominan karena insentif PPnBM yang dijalankan pemerintah mencakup banyak model mobil, mulai dari mobil keluarga (MPV) bermesin 1.500cc, sedan, hingga sport utility vehicle berkapasitas mesin hingga 2.500cc dengan opsi penggerak dua roda (4x2) maupun empat roda (4x4).
Baca Juga: Konsumen Perlu Gunakan Mobil Hybrid Sebelum Pindah ke Mobil Listrik Murni?
Kementerian Perindustrian mencatat, dari 291.190 unit penjualan mobil penumpang, sebanyak 167.774 unit (57 persen) di antaranya merupakan produk yang memperoleh sokongan relaksasi pajak otomotif PPnBM DTP periode Januari-Juni 2021.
"Berdasarkan hasil evaluasi kami, secara perlahan kebijakan relaksasi PPnBM DTP mulai meningkatkan penjualan jenis kendaraan bermotor yang ditetapkan untuk mendapatkan relaksasi PPnBM DTP," jelas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini mengenai dampak kebijakan pemerintah memberikan diskon atas mobil baru.
Sementara, pemanfaatan ruang digital untuk mempromosikan produk mobil baru semakin mengemuka. Termasuk adanya pameran otomotif yang digelar secara hybrid, maupun talkshow dan festival online di kanal macam-macam media sosial.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan bahwa pergeseran penjualan offline menjadi online sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu. Hal itu dibuktikan dengan berbagai pameran yang dihelat secara daring, baik itu event penjualan maupun modifikasi.
Dan, momen pertumbuhan aktivitas digital masyarakat ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh pabrikan otomotif untuk semakin meningkatkan keberadaan mereka di platform digital agar lebih banyak audiens yang terjangkau di tengah keterbatasan akses luring.