Suara.com - CEO General Motors Mary Barra menyatakan konsumen di pasar otomotif masih lebih tertarik pada kendaraan konvensional dibandingkan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Untuk itu, produsen otomotif yang memproduksi mobil listrik harus lebih memperhatikan keinginan publik tentang mobil listrik. Yaitu desain menarik, infrastruktur pengisian memadai, hingga daya jangkau mobil setidaknya sanggup menempuh jarak minimum 483 km.
"Jika itu semua sudah terpenuhi, maka konsumen akan lebih cepat beralih ke EV dan meninggalkan kendaraan konvensional lamanya," kata Mary Barra, di ajang festival Aspen Ideas 2021, dikutip dari Carscoops.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bila masalah jangkauan kendaraan sangat penting. Pasalnya, dengan memiliki jangkauan setidaknya mendekati 500 km sekali pengisian akan memberikan rasa tenang. Dengan demikian konsumen tidak perlu kelimpungan memikirkan lokasi pengisian ulang daya mobil listrik.
Baca Juga: Mobil Listrik Mercedes-Benz Banjir Peminat, Pengiriman Tembus Empat Kali Lipat
"Banyak kalangan yang menanyakan pertumbuhan EV ke depannya, jika saat ini populasinya masih terlalu sedikit dan orang masih suka dengan kendaraan konvensional," ungkapnya.
General Motors sendiri telah mengisyaratkan akan membangun model SUV Kompak seperti "centroid" yang sudah diperkenalkan mulai 2017. Juga dikonfirmasikan akan menjadi kendaraan lima penumpang, serta diproduksi untuk varian mewahnya.
Mary Barra tidak banyak bicara tentang modelnya, tetapi diperkirakan kendaraan itu mobil litsrik EV bervolume banyak serta dibuat dengan label Chevrolet.
Hal ini menunjukkan bila General Motors siap menghadirkan penantang dari mobil listrik Ford Mustang Mach-E, Tesla Model Y, dan VW ID.4 yang sudah lebih dulu dipasarkan.
Baca Juga: General Motors Tak lagi Sematkan Cakram Pemutar CD untuk Model 2022