Suara.com - Tahun lalu Toyota telah memperkenalkan produknya, Toyota Supra versi empat silinder dengan harga yang lebih terjangkau. Sayangnya, bagi peminat mesti bersabar terlebih dahulu.
Pasalnya, dikutip dari Car and Driver, kekinian Toyota mengalami masalah terkait rantai pasokan komponen untuk model Toyota Supra empat silinder ini.
Alhasil produksi Toyota Supra harus mengalami masalah yang sama dengan banyak mode-model mobil lainnya dengan status ditangguhkan produksinya.
Untuk keterangan detail, Toyota belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait pasokan komponen secara spesifik. Namun menilik permasalahan global industri otomotif yang saat ini terkendala pasokan chip semikonduktor, bisa saja hal serupa terjadi atas Toyota Supra yang sedianya diproduksi di Austria.
Baca Juga: Rolls-Royce Motor Cars Hadirkan Wraith Black Badge Landspeed di Goodwood Festival of Speed
Sebagai informasi, Toyota Supra empat silinder adalah model bertenaga mesin bensin empat silinder 2.0L turbocharged. Dapur pacunya menggendong mesin BMW seperti halnya Toyota GR Supra 3.0L enam silinder yang dapat menghasilkan tenaga 255 dk pada 5.000-6.500 rpm dan torsi 295 lb-ft dari 1.550 hingga 4.400 rpm.
Meski empat silinder dengan kubikasi 2.000 cc saja, mobil ini adalah kendaraan tercepat kedua Toyota di jajaran belakang Toyota Supra 3.0L.
Sementara di Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM) memboyong Toyota GR Supra yang diperkenalkan perdana dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE, BSD, Tangerang Selatan.
Untuk performa, mesin yang dipasang pada Toyota Supra untuk Indonesia adalah mesin 3.0L enam silinder, 24-Valve DOHC, Chain Drive with Variable Valve Timing (IN/EX), Twin Scroll Turbocharger.
Baca Juga: Kekurangan Chip Semikonduktor, Pengiriman Global Mercedes-Benz Terpengaruh