Suara.com - Pandemi Covid-19 bukan berarti membatasi ruang interaksi sektor otomotif. Antara pelaku industri dan konsumen, sampai aktivitas komunitas. Seluruhnya bisa dilakukan dalam ruang digital. Lahirlah pameran hybrid, sampai berbagi tips via media sosial.
Termasuk dalam menyikapi adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Industri otomotif melakukan pemasaran secara digital agar tetap bisa bertahan mempertahankan ekonomi di tengah keterbatasan aktivitas.
Dikutip dari kantor berita Antara, dalam riset bertajuk "Automotive Industy Outlook 2021" karya perusahaan konsultasi Inventure, terdapat sebuah temuan penting. Yaitu untuk membuat industri otomotif tetap bergerak adalah mengembangkan kanal digital untuk menggaet pelanggan.
"Sejak tahun lalu, pergeseran ke ranah digital ini terlihat di sektor otomotif. Mulai launching model baru, hingga berbagai informasi tentang modifikasi mobil," papar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dalam keterangan tertulis yang diterima kantor berita Antara, Jumat (9/7/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat Bakal Menekan Sektor Otomotif, Begini Pendapat Pakar dan Pelaku Industri
"Ini momentum yang perlu dimanfaatkan dengan baik oleh brand otomotif untuk semakin meningkatkan keberadaan mereka di platform digital. Agar lebih banyak audiens yang terjangkau di tengah keterbatasan akses secara offline," lanjutnya.
Digitalisasi menjadi ruang penting untuk merespon ekonomi saat ini, utamanya konsumen yang ingin mengurangi kontak langsung selama masa pandemi.
Pelaku bisnis harus mulai merangkul konsumen melalui kanal digital dengan melakukan promosi menggunakan saluran pemasaran online, untuk menjual produk kendaraan bermotor kepada konsumen.
Salah satu platform yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan ini adalah platform distribusi video singkat TikTok. Konten otomotif menggunakan media seperti ini mulai menarik perhatian pengguna.
Hal itu ditandai dengan peningkatan jumlah views hingga 5,1 kali lipat sejak tahun lalu. Bukan hanya untuk menikmati konten, berdasarkan hasil survei TikTok terhadap ratusan pengguna di Indonesia, lebih dari 70 persen responden merasa tertarik membeli mobil dari segala jenis, khususnya berbahan bakar bensin.
Baca Juga: Suami-Istri Bertengkar, Mobil-mobil Mewah Diparkir Ikut Dihajar
Pengguna TikTok yang menyukai konten otomotif, sebagian besar juga memiliki irisan ketertarikan pada bidang teknologi.
Dalam kategori otomotif di TikTok, berbagai tren tercipta hingga banyak pengguna TikTok spesialis bidang otomotif menciptakan konten yang kreatif. Mulai dari inspirasi unggahan konten otomotif dari tagar #Mobil, #Motor, #Sunmori, dan #Otomotif, informasi seputar tips otomotif seperti ulasan mobil atau tips menerobos banjir anti mogok, hingga konten hiburan yang mengangkat fitur canggih di mobil ataupun sketsa komedi dengan objek kendaraan.
"Di masa seperti sekarang ini, brand otomotif dapat memanfaatkan platform seperti TikTok sebagai digital showroom tak hanya untuk memasarkan produknya, tetapi bisa juga untuk terhubung dengan konsumen melalui konten-konten informatif, inspiratif, serta menghibur," jelas Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing TikTok Indonesia.
Tingginya minat dan luasnya ruang kreativitas yang bisa diangkat dari konten otomotif di TikTok tadi sudah dirasakan oleh salah satu kreator otomotif TikTok, Ditra Yuda (@ditra.yuda).
"Berawal dari berbagi tips seputar belajar menyetir, ternyata konten simpel seperti ini menarik banyak views dan interaksi di TikTok. Akhirnya bisa berkembang konten tips lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna," jelasnya.
Komunitas pengguna TikTok di Indonesia menunjukkan minat yang lebih tinggi untuk membeli kendaraan bermotor dibandingkan non-pengguna TikTok, seperti yang terungkap dari survei Global Web Index.