Suara.com - Mobil bermesin diesel sering menjadi sorotan masyarakat saat memasuki musim penghujan dan banjir. Pasalnya jenis kendaraan ini dianggap lebih aman untuk melibas banjir dibandingkan si roda empat bermesin bensin.
Meski lebih andal dalam urusan melibas banjir, mengutip Mitsubishi Indonesia, mobil diesel pada dasarnya tetap sama dengan mobil bensin. Jika air sampai masuk ke ruang bakar melalui filter udara, turbo lalu ke intake injection pump, mesin tetap akan mati seperti mobil bermesin bensin.
Jadi sebaiknya jangan menganggap bila menggunakan mobil diesel lebih aman diajak menerjang banjir, dan jadi seenaknya jika menemukan jalan banjir dilewati begitu saja.
Air tetap bisa masuk ke saluran udara dan menyebabkan water hammer atau kerusakan parah pada bagian mesin, baik mesin bensin maupun diesel.
Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus, Ini 5 Aktivitas Seru Motoran dan Bermobil ala Nia Ramadhani
Apabila mobil diesel sudah mengalami water hammer, maka ada kemungkian harus melakukan perbaikan total atau dikenal sebagai turun mesin.
Apalagi untuk mesin diesel modern yang sudah dibekali dengan turbo, ada kemungkinan harus mengganti piranti turbo di mesin diesel jika sampai bermasalah karena kemasukan air.
Belum lagi sensor-sensor di dalam mobil diesel modern seperti pada Mitsubishi Pajero Sport terbaru yang memiliki banyak fitur canggih. Jika sampai terendam air maka bisa dipastikan biaya perbaikannya tidak sedikit.
Jadi baik mesin diesel maupun mesin bensin tidak ada yang kebal terhadap air. Bila ada pendapat mesin diesel lebih kuat menerabas banjir itu hanya mitos, karena memang mobil bermesin diesel punya ground clearance yang lebih tinggi dibandingkan mobil bermesin bensin.
Baca Juga: Ananda Omesh Ubah Mercedes-Benz Vito Jadi Ambulans Covid-19, Istrinya Bersyukur