Dan terkait sistem pintar yang mengintegrasikan layanan transportasi dan wisata, President of ITS Indonesia, William Sabandar menyebutkan sistem itu harus mampu menjembatani kebutuhan wisatawan. Yaitu dalam menghitung biaya perjalanan tidak hanya dari akomadasi tempat tinggal, tapi bisa merinci biaya transportasi, mengenali jenis kendaraan yang digunakan, hingga mengetahui atraksi yang bisa dinikmati selama berwisata.
Oleh karena itu, ITS Indonesia menantikan kehadiran Intelligent Transport Tourism System bisa terintegrasi dengan mendorong penataan dan pemberian informasi seputar pariwisata dan transportasi secara komprehensif.
"Kita mendorong satu sistem terintegrasi yang memungkinkan adanya penataan dan pemberian informasi baik kepada penyedia layanan wisata hingga pengunjung wisata sehingga ada cara efisien untuk menunjukan bagaimana memanfaatkan transportasi saat berwisata mulai dari perencanaan hingga di saat kunjungan wisata dilakukan," tutur William Sabandar.