Suara.com - Busi merupakan salah satu komponen paling penting pada sepeda motor. Fungsinya membakar campuran udara atau bahan bakar serta membantu untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Karenanya cara pilih busi motor yang tepat harus dipelajari.
Manager Public Relations, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg Antonius Widiantoro mengatakan pemotor perlu memilih busi asli dan berkualitas agar memberikan kinerja maksimal pada sepeda motor.
“Yamaha selalu menggunakan dan juga menyediakan spare part asli dengan kualitas yang sudah terstandarisasi. Salah satunya adalah busi. Pemillihan serta penggunaan busi yang tepat dan sesuai standard, dapat memaksimalkan pembakaran di dalam ruang bakar," kata Anton.
Ia membeberkan ada tiga hal penting saat memilih busi motor:
Baca Juga: Komponen Motor Harus Ganti Saat Terkena Banjir? Ini Estimasi Biayanya
- Ukuran busi
- Angka panas busi
- Penampilan fisik busi
Ukuran busi
Pastikan ukuran busi terutama diameter ulir, panjang ulir dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin. Karena jika tidak sesuai maka kemungkinan busi akan longgar, overheat, terkena endapan karbon sehingga pengapian tidak sempurna, dan bahkan bisa merusak piston.
Angka panas busi
Pastikan angka panas busi yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan anda, karena apabila angka panas busi yang dipakai terlalu besar atau busi terlalu dingin, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada busi anda (carbon fouling). Dan apabila angka yang dipakai terlalu kecil atau busi terlalu panas, maka busi akan mengalami overheat dan mengakibatkan misfire (gagal pengapian).
Angka panas busi akan tertera pada model busi, contohnya pada busi NGK Iridium motor Yamaha dengan kode CR8. C itu merupakan kode ulir 10mm, R artinya busi resistor, dan 8 adalah angka tingkat panas busi.
Semakin tinggi angka busi (7,8,9) maka termasuk golongan busi dingin. Sebaliknya, jika semakin rendah angkanya (dibawah 6) maka termasuk golongan busi panas.
Busi dingin memiliki insulator pendek yang cepat melepas panas, cocok digunakan pada motor dengan performa tinggi, seperti motor balap. Sedangkan busi panas lebih cepat panas dan lebih lambat dalam melepaskan panas, sehingga cocok digunakan untuk motor sehari-hari.
Baca Juga: 3 Langkah Pasang Busi. Jangan Sembarangan, Nomor 3 Berperan Besar
Penampilan fisik busi
Pastikan busi yang dipakai dalam kondisi prima dengan memperhatikan beberapa ciri fisik berikut:
- Gasket (ring) sangat sulit dilepas
- Metal shell lebih mengkilap karena melalui proses chromium plating Cr3
- Ulir terminal nut lebih halus dan rapi
- Konstruksi ujung elektroda, gap dan penyambungan pada busi sangat rapi
Demikianlah cara