Transisi Menuju Industri Mobil Listrik Dinilai Harus Seimbang

Senin, 28 Juni 2021 | 14:05 WIB
Transisi Menuju Industri Mobil Listrik Dinilai Harus Seimbang
DC wallbox, salah satu dari tiga perangkat pengisi daya baterai mobil listrik Volkswagen. Sebagai ilustrasi charger buatan Volkswagen [Volkswagen via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Negara Bidang Transportasi Winfried Hermann dari Baden-Wuttemberg mengatakan bahwa transisi menuju industri mobil listrik harus berjalan seimbang.

"Pemerintah akan mendorong perubahan, tetapi mereka tidak dapat mendorong berlebihan," ujar Winfried Hermann, dikutip dari Autoevolution.

Ia menambahkan, jika mereka terlalu ambisius, mereka dapat membunuh perusahaan dan pekerjaan. Harus ada kerangka kerja yang cukup ambisius untuk mendorong perubahan.

"Kami harus menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan," ungkap Winfried Hermann.

Baca Juga: Assetto Fiorano, Versi Ferrari 296 GTB Hybrid yang Lebih Bertenaga

Volkswagen ID.4 [Newsroom VW].
Volkswagen ID.4 sebagai ilustrasi produk mobil listrik buatan carmaker yang awalnya hanya menyediakan mesin internal combustion [Newsroom VW].

Lebih lanjut dikatakan, hampir separuh perusahaan otomotif di Jerman tidak memiliki strategi untuk beralih ke elektromobilitas. Hal ini mungkin saja membuat mereka lenyap begitu saja ketika era mobil listrik tiba.

Selain menetapkan tujuan, pemerintah juga harus memahami apakah perusahaan-perusahaan ini mau bertahan. Dan ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memberikan solusi.

"Mobil memang perlu, tetapi harus digunakan secara rasional. Mereka bagus untuk mengunjungi keluarga di kota-kota yang jauh atau untuk perjalanan liburan, tetapi Anda tidak memerlukannya untuk sekedar pergi ke toko roti," tutup Winfried Hermann.

Seperti diketahui transisi industri otomotif menuju mobil listrik memang terus berjalan. Tidak sedikit dari perusahaan yang memilih bermitra untuk tetap dapat bersaing dan menghadirkan kendaraan terelektrifikasi.

Senada dengan pengadaan baterai mobil listrik. Perusahaan mobil "tradisional" juga menjalankan kemitraan dengan para pemasok baterai, baik dari daratan Eropa maupun Asia untuk "mengejar" kebutuhan baru produksinya.

Baca Juga: Mitsubishi Kembangkan Mobil Listrik Murah Mulai 2023

Bandingkan dengan perusahaan mobil listrik yang dari awal memang fokus pada satu hal semata: mobil listrik dan seluruh komponen produk elektrifikasi, tanpa dipusingkan situasi transisi dari mesin pembakaran internal ke tenaga listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI