Hyundai Kona Electric Terbakar di Jalan, Diduga Ada Masalah pada Baterai

Jum'at, 25 Juni 2021 | 18:09 WIB
Hyundai Kona Electric Terbakar di Jalan, Diduga Ada Masalah pada Baterai
Ilustrasi mobil listrik (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hyundai Kona Electric atau EV dilaporkan mengalami kebakaran di kota Oslo, Norwegia pada Rabu (23/6/2021). Insiden terjadi saat mobil ramah lingkungan itu tengah diparkir di tepi jalan.

Tiba-tiba kepulan asap timbul dari bagian bawah mobil disertai kobaran api.

Menyitat InsideEvs, saat kejadian, mobil dalam keadaan mati dan tidak sedang melakukan pengisian daya.

Meski belum ada keterangan resmi dari perusahaan, diduga komponen baterai menjadi penyebab Hyundai Kona Electric itu terbakar.

Baca Juga: Percepat Pengembangan Mobil Listrik, Daimler Persiapkan Produksi Sel Baterai

Hyundai Ioniq 5 diluncurkan pada Selasa (23/2/2021) di Seoul, Korsel. [Dok Hyundai Motor Company]
Hyundai Ioniq 5 diluncurkan pada Selasa (23/2/2021) di Seoul, Korsel.  Inilah mobil listrik andalan Hyundai setelah Hyundai Kona Electric [Dok Hyundai Motor Company]

Beruntung petugas pemadam kebakaran bergerak cepat untuk memadamkan api, sehingga mobil tidak hangus terbakar dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tadi.

Sebelumnya pernah diberitakan kantor berita Yonhap, bahwa Hyundai Motor Co telah menghentikan produksi Hyundai Kona Electric baru di Korea Selatan. Keputusan menarik kembali Hyundai Kona EV karena perusahaan menemukan masalah pada baterai yang rentan terbakar.

Kini Hyundai akan fokus untuk menjual mobil listrik terbarunya, Hyundai Ioniq 5 yang diluncurkan belum lama ini.

"Produksi Kona listrik telah dihentikan sejak Maret dengan mempertimbangkan permintaan domestik. Perusahaan akan terus mengekspor Kona listrik ke luar negeri," kata juru bicara Hyundai.

Hyundai Kona Electric adalah mobil listrik Hyundai paling laris di dunia. Mobil itu diluncurkan pada 2018, juga sudah dipasarkan di berbagai negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik, Indonesia Mesti Didukung Industri Daur Ulang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI