Suara.com - Bagi pelancong, wisatawan, atau turis yang pernah bertandang ke kawasan wisata Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, menjumpai serta naik jip, utamanya Toyota Land Cruiser FJ40 tentu tidak asing lagi. Inilah bagian dari kegiatan menggerakkan komunitas setempat.
Dikutip dari kantor berita Antara, keberadaan komunitas ini, khususnya sektor otomotif di lokasi wisata akan menjadi sangat nyata. Yup, Pemerintah menggandeng komunitas otomotif, seperti pencinta Jeep dan VW Safari, untuk menghadirkan angkutan umum di tempat wisata.
Hal ini menjadi salah satu cara memudahkan akses transportasi, khususnya di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Untuk Provinsi Jawa Timur, contohnya antara lain adalah kawasan Bromo dan Malang.

Demikian diungkapkan Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani ketika menjelaskan upaya pemerintah menunjukkan komitmennya menghadirkan aksesibilitas yang menunjang kawasan pariwisata di Indonesia.
"Angkutan orang di KSPN seperti Bromo tadi kami bangun dengan menggandeng komunitas jip. Atau ada juga di Malang kami gandeng komunitas pemilik VW Safari, hal-hal seperti ini yang kami gali," paparnya dalam webinar Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kamis (24/6/2021).
Para pemilik usaha itu nantinya akan mendapatkan subsidi untuk menghadirkan layanan angkutan umum bagi masyarakat.
Dengan pemberian subsidi itu diharapkan tidak hanya wisatawan yang merasakan manfaatnya, namun masyarakat lokal untuk mengembangkan kawasan wisatanya.
"Misalnya yang di Malang bisa berkeliling di enam titik yang tersebar di kawasan wisata. Ini membantu pergerakan masyarakat juga ,tidak hanya wisatawan," kata Ahmad Yani.
Cara ini juga dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan penggunaan angkutan umum di kawasan wisata sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor.
Baca Juga: Viral Mobil Tua Tarik 2 Mitsubishi Pajero Sport Sekaligus, Publik: Usia Cuma Angka
Tentunya dengan berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi maka bisa mendukung industri pariwisata yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.