Suara.com - Hyundai Motor Group dan Grab Holdings Inc mengumumkan kemitraan strategis berkelanjutan yang berfokus pada percepatan adopsi kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Asia Tenggara.
Hyundai Motor Company dan Kia Corporation yang tergabung dalam satu grup, dan Grab berinisiatif agar layanan pengiriman nantinya menggunakan kendaraan listrik. Hal ini dinilai mampu menekan total biaya kepemilikan dan efisiensi jarak tempuh.
"Hyundai Motor Group dan Grab menemukan kemungkinan bisnis EV di Asia Tenggara dalam kerja sama kami mulai 2018," kata Minsung Kim, Wakil Presiden Divisi Inovasi Hyundai Motor Group, dikutip dari laman KIA Global.
Dalam hasil survei yang ditunjukkan EV di Singapura, faktor biaya tinggi, minimnya lokasi pengisian dan waktu tunggu lama untuk pengisian baterai menjadi hambatan utama mitra pengemudi.
Baca Juga: Suzuki Siapkan Jimny Varian Terendah, Akankah Harganya Jadi Lebih Murah?
Oleh karena itu, kemitraan akan berfokus untuk mengatasi beberapa hambatan dengan menguji coba model bisnis EV baru.
Kedua pihak juga akan mengembangkan roadmap EV bersama untuk mempercepat adopsi di Asia Tenggara. Sedangkan program percontohan akan dimulai pada 2021, dimulai di Singapura, dan diperluas ke Indonesia dan Vietnam.
Sebagai bagian dari pengembangan roadmap, kedua pihak juga akan melakukan studi kelayakan EV. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kesenjangan dan hambatan untuk kepemilikan dan adopsi EV yang lebih luas.
Selain itu, sejalan strategi masa depan Hyundai Motor Group, kedua belah pihak akan menjajaki kolaborasi dalam peluang bisnis dan teknologi baru seperti solusi smart city.
Sejak kemitraan awal diumumkan pada 2018, kedua belah pihak telah meluncurkan serangkaian percontohan EV di Asia Tenggara, dimulai dengan Singapura pada 2019 dan Indonesia pada 2020.
Baca Juga: Sukses, Uji Coba Teknologi Laser Hadapi Serbuan Drone