Suara.com - Kehadiran mobil-mobil baru di pasar otomotif Nasional, khususnya dengan relaksasi Pajak Ditanggung Pemerintah atau PPnBM DTP 100 persen telah melahirkan kegairahan. Beberapa model laris dipinang, sampai terjadi inden. Saat kendaraan gres ini sudah tiba di rumah, jangan lupa lakukan ini untuk bahan bakar pemasok tenaganya.
Dikutip dari kantor berita Antara, pakar mesin bakar dan konversi energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri menyarankan soal mengisi kendaraan bermotor dengan BBM berkualitas.
Disebutkannya bahwa pemilik kendaraan perlu memperhatikan penggunaan BBM RON tinggi, sesuai rekomendasi setiap produsen otomotif.
"Jika kita mengikuti rekomendasi dari produsen, maka performa kendaraan akan sesuai dengan yang dirancang," paparnya pada Rabu (23/6/2021).
Baca Juga: Sambut Positif Diskon PPnBM DTP 100 Persen, Honda Menyebutkan Masih Akan Ada Inden
Sebaliknya, jika kendaraan mengkonsumsi bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi produsen, maka akan muncul persoalan.
"Akan timbul masalah pada mesin. Misal bahan bakar lebih boros, performa tidak optimal, serta bisa mencemari lingkungan," ucap Tri Yuswidjajanto Zaenuri memaparkan detailnya.
Hampir semua kendaraan bermotor keluaran baru memiliki spesifikasi mesin untuk pemakaian BBM dengan RON tinggi. Termasuk di antaranya, produk otomotif berstandar Low Cost Green Car (LCGC).
Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, kendaraan yang diproduksi mulai 2018 dirancang memakai bahan bakar yang menghasilkan emisi ramah lingkungan. Spesifikasi bahan bakar diambil dari kesepakatan penggunaan bahan bakar, yang dibuat para produsen mesin kendaraan di seluruh dunia.
"Dalam kesepakatan itu, minimal bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan adalah RON 91, hingga batasan saat ini sampai RON 98," tandasnya.
Baca Juga: Kabar Seru: Diskon PPnBM DTP 100 Persen Lanjut Sampai Agustus 2021
Pemakaian BBM dengan RON tinggi, misal Pertamax series, menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri mempengaruhi performa kendaraan. Tidak hanya bagi kendaraan keluaran baru, namun juga keluaran sebelumnya.
"Kendaraan akan memiliki performa yang lebih cepat dan tinggi. Selain itu gas buang yang dihasilkan akan jauh lebih ramah lingkungan. Penggunaan bahan bakar juga lebih efisien," lanjutnya.
Bagaimana dengan kendaraan roda dua?
Juga senada ucap Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Penggunaan bahan bakar berkualitas juga sudah diterapkan kepada kendaraan roda dua. Hal ini, karena sejak 2013, produsen tidak lagi memproduksi sepeda motor dengan mesin karburator melainkan menggunakan sistem injection.
"Jadi sebaiknya, kendaraan roda empat ataupun roda dua, harus menggunakan bahan bakar berkualitas," pungkas Tri Yuswidjajanto Zaenuri.