Ciri helm yang terlalu sempit adalah timbulnya rasa sakit di bagian pelipis, ketika digunakan. Selain itu helm yang kekecilan bakal sulit untuk dilepas.
Sedangkan untuk memastikan bahwa helm tidak terlalu besar, cara yang bisa dicoba adalah dengan menggelengkan kepala dan perhatikan apakah helm bergeser atau tidak. Jika bergeser maka dapat dipastikan bahwa helm terlalu longgar.
3. Kaca Helm

Ada dua jenis visor atau kaca helm yang kerap kita jumpai sehari-hari, yang bening dan tinted atau memiliki aksen warna.
Soal ini sebetulnya kembali ke selera masing-masing tapi, akan lebih baik jika memilih helm dengan jenis kaca yang bening agar penglihatan tetap jelas dalam kondisi hujan dan malam hari.
4. Kunci Helm

Sejauh ini ada tiga macam mekanisme penguncian helm yang tersedia di pasaran di Indonesia, Quick Release, Micro Metric dan Double D-ring.
Quick Release adalah model yang sangat umum, dengan bunyi khas "klik" ketika dikunci.

Micro Metric memiliki pengunci jenis gerigi di kedua sisi untuk bisa saling mengunci.
Baca Juga: Penunggang Honda CRF150L Keasyikan Atraksi, Tak Sadar di Belakangnya Ada Mobil Polisi
Sementara model Double D-ring adalah jenis penguncian helm standar balap karena tingkat keamanan yang baik.