Pada Oktober 2019, ia menyatakan bahwa setengah dari bisnis grup akan terkait dengan manufaktur mobil, diikuti mobilitas udara perkotaan 30 persen dan robotika 20 persen.
Akuisisi ini diharapkan mampu memberi kesempatan bagi produsen mobil terbesar kelima di dunia itu dalam merancang robot industri untuk keperluan pabrik dan logistik.