Honda Akui Perpanjangan Insentif PPnBM Masih Tunggu Persetujuan Kementerian Keuangan

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 21 Juni 2021 | 14:20 WIB
Honda Akui Perpanjangan Insentif PPnBM Masih Tunggu Persetujuan Kementerian Keuangan
Logo merek mobil Honda (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia, menyambut gembira perpanjangan insentif PPnBM atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang diumumkan Kementerian Prindustrian. Meski demikian HPM masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan.

Seperti diwartakan sebelumnya, pemerintah memberlakukan insentif potongan PPnBM hingga 100 persen selama periode Maret - Mei 2021. Tetapi pada pertengahan bulan ini, Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa potongan tersebut kembali diperpanjang hingga Agustus 2021.

"Dengan perpanjangan PpnBM ini, pemesanan kendaraan akan meningkat kembali dan tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi kendaraan semaksimal mungkin agar konsumen dapat menerima secepat-cepatnya," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan serta Inovasi Bisnis PT HPM Yusak Billy kepada Antara dalam keterangan persnya akhir pekan kemarin.

Akan tetapi Billy menekankan bahwa pihaknya belum bisa leluasa bergerak karena rupanya kebijakan perpanjangan diskon PPnBM ini belum disepakati oleh Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Penjualan Mobil Daihatsu Naik 37 Persen Selama Maret - Mei 2021

"Kami masih menunggu sampai seluruh instrumen legal sebagai dasar hukum itu dirilis dulu," kata Billy.

Diakuinya sejak diberlakukan relaksasi PPnBM pada Maret, penjualan mobil Honda mengalami peningkatan. Penjualan HPM secara ritel pada Januari sebesar 7.068 unit dan Pebruari 2021 mencapai 6.018 unit, maka mulai Maret naik menjadi 10.048 unit dan April naik menjadi 10.189 unit.

Kemudian Mei turun menjadi 8.538 unit. Meski penjualan Mei turun dibanding April, namun tetap lebih tinggi dibanding Januari dan Februari sebelum relaksasi PPnBM diberlakukan.

"Penjualan Mei turun karena jumlah kerja yang lebih sedikit dari April, karena ada Lebaran," kata Billy.

Untuk mengantisipasi permintaan mobil yang terus tumbuh akibat relaksasi PPnBM diperpanjang, pihaknya melakukan sejumlah strategi, diantaranya menggenjot produksi.

Baca Juga: Daihatsu Rocky 1.2L Meluncur Perdana di Dunia, Ini Daftar Harga Pakai Skema PPnBM

"Strateginya, produksi akan kami lakukan dengan kapasitas penuh mengikuti prokes yang ada dan ketersediaan komponen," kata Billy. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI