Suara.com - Krisis chip semikonduktor telah melanda pabrikan otomotif secara global. Saat ini giliran Volkswagen yang mengeluh karena tak dapat menjalankan aktivitas produksi akibat kurangnya pasokan benda elektronik dimensi mini ini.
Berbicara dengan surat kabar Jerman Handelsblatt, anggota dewan Volkswagen, Murat Aksel menjelaskan bahwa perusahaan sekarang akan melalui enam minggu terberat sejak masa awal kekurangan chip.
"Lebih dari 100.000 mobil terkena dampaknya," ujarnya, dikutip dari Autoevolution.
Murat Aksel menambahkan, krisis semikonduktor telah mencapai titik terburuk. Sedangkan produksi harus meningkat pada kuartal ketiga tahun ini. Namun semuanya masih perlu waktu sampai semuanya kembali normal.
Baca Juga: Best 5 Oto: Logo BTS Mirip Produk Otomotif. Mitsubishi Luncurkan Black Edition
"Sekitar 10 persen dari permintaan global untuk chip tidak dapat terpenuhi karena perusahaan tidak dapat memenuhi begitu banyak pesanan," katanya.
Lebih lanjut, Murat Aksel mengatakan Volkswagen sudah merencanakan strategi ke depan. Perusahaan berencana membangun inventaris chip yang lebih besar untuk memastikan tidak ada produksi yang terpengaruh dalam jangka panjang.
Seperti diketahui, Volkswagen bukan satu-satunya perusahaan yang berencana melakukan hal ini. Beberapa pembuat mobil lain telah berjuang dengan kekurangan chip, banyak dari mereka akhirnya menangguhkan operasi di beberapa fasilitas produksi selama beberapa hari karena menunggu pemasok untuk mengirimkan semikonduktor.
Sementara itu akibat kelangkaan chip semikonduktor, General Motors mengumumkan bila beberapa model yang akan dipasarkan tahun ini tak lagi menggunakan start-stop otomatis dalam upaya untuk mengurangi penggunaan chip.
Baca Juga: Industri Otomotif Sangat Butuh Chip Semikonduktor, Bosch Buka Pabrik Baru