Industri Otomotif Sangat Butuh Chip Semikonduktor, Bosch Buka Pabrik Baru

Selasa, 08 Juni 2021 | 12:24 WIB
Industri Otomotif Sangat Butuh Chip Semikonduktor, Bosch Buka Pabrik Baru
Panel indikator di dashboard. Chip semikonduktor dibutuhkan di sektor ini Sebagai ilustrasi [Envato Elements/Studio_OMG].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, permintaan chip semikonduktor dalam industri otomotif sangatlah tinggi. Dampak dari pandemi yang menyebabkan kebutuhan gadget meningkat serta permintaan mobil mengalami peningkatan membuat rantai pasokan komponen, termasuk pengadaan chip jadi tersendat.

Dikutip kantor berita Antara dari laman resminya, Bosch menghadirkan solusi dengan mulai memproduksi chip di pabrik barunya. Berlokasi di Dresden, Jerman, inilah upaya perusahaan komponen otomotif itu dalam menyambut tingginya permintaan semikonduktor dan perangkat mikroelektronik lainnya.

Langkah Bosh ini juga diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan pasokan semikonduktor global saat ini yang memaksa banyak produsen mobil mengurangi produksi hingga memangkas fitur.

"Kekurangan pasokan semikonduktor saat ini juga disebabkan oleh dorongan pandemi yang diberikan pada digitalisasi. Semikonduktor menjaga digitalisasi tetap berjalan. Tidak ada sistem elektronik yang bisa bekerja tanpa komponen ini," papar Volkmar Denner, Presiden Bosch dalam pernyataan resmi yang dikutip Selasa (8/6/2021).

Volkmar Denner, Chairman Bosch [Bosch via ANTARA].
Volkmar Denner, Chairman Bosch [Bosch via ANTARA].

Pada awal Juli besok, chip pertama akan dipasang di peralatan listrik Bosch. Perusahaan ini telah mempercepat dimulainya produksi chip untuk industri otomotif dalam tiga bulan. Semikonduktor dari Dresden akan membuat kendaraan lebih aman, lebih efisien, lebih baik.

Dalam kendaraan listrik, misalnya, mereka mengontrol aliran energi dan mengatur interaksi sumber energi dan tenaga kuda. Semikonduktor adalah otot, organ sensorik, dan otak dari Internet of Things (IoT).

Dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Bosch membawa produksi ke level berikutnya. Di pabrik baru Dresden, tersedia Bosch Center for Artificial Intelligence. Yaitu sistem berbasis AI yang dapat mendeteksi anomali dan malfungsi dalam proses manufaktur, membuat kurva pembelajaran lebih cepat, dan terus-menerus meningkatkan kualitas.

AI juga digunakan dalam penjadwalan produksi, yang menghemat waktu dan uang karena memandu chip melalui 700 langkah proses di sekitar 100 mesin.

Di pabrik itu Bosch mengumpulkan dan memeriksa data secara permanen, setara 500 halaman teks per detik, atau 42 juta halaman per hari.

Baca Juga: Industri Otomotif Indonesia Tumbuh di Masa Pandemi, Ini Posisinya di Asia Tenggara

Di pabrik chip-nya di Reutlingen dan Dresden, Bosch telah menginvestasikan lebih dari 2,5 miliar euro. Selain itu, miliaran euro telah diinvestasikan untuk mengembangkan mikroelektronika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI