Industri Otomotif Indonesia Tumbuh di Masa Pandemi, Ini Posisinya di Asia Tenggara

Senin, 07 Juni 2021 | 15:13 WIB
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh di Masa Pandemi, Ini Posisinya di Asia Tenggara
IIMS Hybrid 2021 yang memperlihatkan gairah pasar otomotif Indonesia di masa pandemi Covid-19 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah pemberlakuan stimulus Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), terlihat pertumbuhan industri manufaktur di sektor penjualan produk otomotif. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/6/2021).

Dikutip dari kantor berita Antara, pencapaian pertumbuhan ekonomi dan industri manufaktur termasuk industri otomotif telah mengalami kenaikan penjualan mobil hingga 228 persen secara tahunan (year on year atau yoy).

Selain itu,penjualan motor juga melejit 227 persen (yoy) dan indeks penjualan retail mengalami kenaikan 9,8 persen (yoy).

"Kemudian indeks keyakinan konsumen sudah di atas 100. Kami lihat juga pertumbuhan belanja Nasional per akhir April kemarin juga sudah terjadi kenaikan sebesar 60,43 persen,” kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ekspor mobil 2019. Sejumlah pekera sedang mempersiapkan mobil-mobil yang akan diekspor di IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (9/1/2019). [Antara/ Indrianto Eko Suwarso]
Ekspor mobil 2019. Sebagai ilustrasi [ANTARA Foto/Indrianto Eko Suwarso]

Pada kuartal pertama 2021 Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekonomi negatif di minus 0,74 persen. Angka ini melanjutkan trend resesi perekonomian sejak kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Tesla Model S Plaid Plus Secara Resmi Batal Melantai

Pada APBN 2021 pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 - 5,5 persen.

Lantas pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua (April-Juni) 2021 dapat mencapai tujuh hingga delapan persen yoy.

Disebutkan bahwa pemulihan ekonomi di kuartal kedua 2021 terus berlanjut, tercermin dari indeks pembelian barang industri manufaktur (Purchasing Manager Index/PMI) Indonesia yang mencapai 55,3 di Mei 2021 atau tertinggi dalam sejarah.

"Kami melihat bahwa proyeksi pertumbuhan tetap diperkirakan antara 6,7 sampai dengan 7,5 persen. Pemerintah menyakini bahwa kuartal kedua ini kita mampu pada tujuh sampai delapan persen," tutur Airlangga Hartarto.

PMI manufaktur Indonesia pada bulan kelima ini berada di atas PMI manufaktur ASEAN yang berada di level 51,8.

Baca Juga: Relaksasi PPnBM Menaikkan Pendapatan Industri Otomotif dan Pembiayaan

Indonesia juga mencatat kenaikan PMI manufaktur yang lebih tinggi dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Berikut ranking di kawasan ASEAN:

  • Indonesia: 55,3
  • Vietnam : 53,1
  • Malaysia: 51,3
  • Singapura: 51,7
  • Filipina: 49,9
  • Thailand: 47,8.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI