Suara.com - Beberapa saat berselang, di laman media sosial Instagram, presenter Billy Syahputra mengunggah peristiwa konyol namun bikin pusing. Ia merekam peristiwa salah satu sohibnya, Arief Ceria Band yang ketakutan karena dikejar anjing kesayangan. Sang kawan bertubuh cukup berisi ini terjatuh di muka garasi yang "beralaskan" satu unit mobil warna silver.
Tak pelak, bekas empasan tubuh maupun tangan Arief Ceria Band pun tercetak di body mobil. Dari situasi tertawa, Billy Syahputra jadi panik sembari menepuk-nepuk bagian dekat spakbor hingga pilar C sebelah kiri yang tampak penyok.
"Waduh, bisa diperbaiki nggak, ya?" kurang lebih demikian potongan komentar adik mendiang Olga Syahputra itu.
Nah, dipetik dari laman Daihatsu Indonesia yang menyodorkan topik "Apakah Mobil Penyok Bisa Diperbaiki?", wacananya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Bikin Ngakak, Ternyata Ini Penyebab Mobil Billy Syahputra Penyok
Dalam keseharian, kondisi mobil penyok bisa saja terjadi, baik karena terbentur maupun kecelakaan.
Apakah kondisi body mobil bisa diperbaiki, jawabannya tergantung tingkat kepenyokan.
"Jika tidak sampai mengubah bentuk mobil, jawabnya masih bisa diperbaiki. Sebaliknya, bila bentuk mobil berubah atau rusak, maka tidak bisa dilakukan perbaikan, karena harus ada bagian diganti baru," papar Suharyanto, kepala bengkel body dan cat Auto2000 Yasmin Bogor.
"Berusaha memperbaiki penyok yang parah akan memakan waktu lama, serta teknik perbaikan bikin repot. Akan ada biaya tambahan jika bersikukuh buat memperbaikinya. Lebih baik ganti saja dengan yang baru," ungkapnya.
Faktor penentu bisa tidaknya body mobil diperbaiki juga tergantung bagian mobil. Contohnya bagian kap mesin.
Baca Juga: Boat Tail, "Kapal Pesiar" Darat Karya Apik dari Coachbuild Rolls-Royce
"Kap mesin bila dibalik ada bagian tulang-tulangnya. Kalau diperbaiki akan sangat sulit dan tidak bisa membuat bentuknya kembali normal," tukasnya.
Selain kap mesin, fender depan atau spakbor depan adalah bagian lyang bakal susah diperbaiki. Apalagi, jika fender depan tersambung dengan pilar A dan pilar-pilar lainnya.
Sementara itu, bagian pintu, bumper belakang, dan kap mobil masih bisa diperbaiki. Utamanya jika mengalami penyok akibat tertindih tangan atau tertimpa buah yang jatuh dari pohon.
Caranya, menggunakan Metode Paintless Dent Removal (PDR). Yaitu memperbaiki bagian mobil yang penyok tanpa harus mengecat ulang bagian itu.
Teknisnya, sebuah alat khusus dimasukkan ke dalam pelat panel mobil di bagian yang penyok. Jika alat kesulitan menjangkau pelat panel, bisa dibantu metode vakum. Penampakannya, seolah-olah menyedot pelat panel dari bagian mobil yang penyok.
Bagian penyok ini akan dirapikan minimal 30 menit untuk penyok tidak terlalu dalam. Bila kedalamannya ekstrem bisa mencapai dua jam lamanya.
Dan proses PDR tak perlu pusing dikerjakan sendiri, karena bengkel-bengkel profesional cekatan menanganinya.
Kesimpulannya, mobil Billy Saputra bakal bisa ditangani mengandalkan metode PDR. Bahkan tidak perlu dicat ulang pula.
Jadi, selamat bertandang ke bengkel, Billy Syahputra.