Studi: Pengemudi Mobil Listrik Melakukan Perjalanan Lebih Jauh Setiap Tahunnya

Sabtu, 05 Juni 2021 | 10:47 WIB
Studi: Pengemudi Mobil Listrik Melakukan Perjalanan Lebih Jauh Setiap Tahunnya
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta. Petugas menunjukkan cara pengisian daya listrik untuk kendaraan. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Angga Budhiyanto].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan melakukan sebuah studi dengan temuan pemilik kendaraan listrik rata-rata menempuh perjalanan 630 km lebih banyak per tahun, dibandingkan pemilik kendaraan berbahan bakar bensin.

Hasil ini menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap daya tempuh mobil listrik rupanya tidak terlalu menjadi masalah.

"Penelitian ini menegaskan kembali bahwa mengemudi listrik bukan hanya pilihan cerdas yang bermanfaat bagi lingkungan, namun pilihan yang menyenangkan dan nyaman untuk sang pemilik," kata Arnaud Charpentier, Vice President Products Strategy untuk Nissan Eropa, dilansir dari Carscoops.

Ia menambahkan, karena itu tidak mengherankan bila saat ini orang yang menggunakan kendaraan listrik lebih jauh bepergian dari mobil pembakaran.

Baca Juga: Indonesia Dukung Energi Bersih dengan Siapkan Akselerasi Mobil Listrik

Nissan Leaf
Nissan LEAF dan charger baterai listrik, sebagai ilustrasi  kendaraan berbahan bakar non-fossil [Shutterstock].

"Kami yakin mitos kecemasan konsumen akan jangkauan mobil listrik akan segera berlalu," jelasnya.

Studi yang dilakukan Nissan menemukan bahwa pemilik kendaraan dengan mesin pembakaran melakukan perjalanan rata-rata 13.600 km per tahun. Sementara pemilik mobil listrik menempuh 14.300 km per tahun.

Pemilik mobil listrik Italia adalah yang paling aktif menggunakan mobil mereka, rata-rata lebih dari 15.000 km per tahun, disusul Belanda sejauh 14.800 km per tahun.

Secara keseluruhan, pengemudi mobil listrik merasa puas dengan pengalaman yang mereka dapat.

Hasil studi ini menyimpulkan bahwa salah satu ketakutan terbesar yang menjauhkan orang dari kendaraan listrik adalah kecemasan tentang infrastruktur pengisian baterai. Namun berdasar kajian ini, ditemukan bahwa 69 persen pemilik senang dengan infrastruktur yang tersedia saat ini.

Baca Juga: Elon Musk Unggah Emoji Patah Hati: Bitcoin Dicoret, Kiriman Mobil Terhenti

Selain itu, dari 30 persen pemilik mobil dengan mesin pembakaran tidak mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan listrik. Sebanyak 58 persen beralasan jarak tempuh menjadi perhatian utama mereka.

Namun, 70 persen pengemudi mobil listrik Eropa mengatakan, jangkauan berkendara mereka lebih baik dari yang diharapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI