Suara.com - Memodifikasi kendaraan dengan membubuhi perangkat seperti sirene atau rotator bisa saja membuat rasa percaya diri pengendara meningkat.
Namun perlu diketahui bahwa pemasangan perangkat ini pada mobil pribadi adalah ilegal menurut peraturan.
Tak cuma itu, perangkat tersebut bisa membuat pengendara lain merasa terganggu, dan bisa saja memantik cekcok seperti pada video viral yang satu ini.
Seorang pengendara mobil SUV hitam berjenis Daihatsu Terios tengah menjadi sorotan warganet usai videonya viral.
Baca Juga: Gas Kuy! KPK Melelang Mobil Mewah Milik Terpidana Korupsi E-KTP, Harganya Miring Banget
Dalam video tersebut, terlihat momen saat pemobil ini tengah kena semprot oleh bapak-bapak.
Dari suara percakapan yang terdengar, sekilas kedua orang ini tengah ribut tentang urusan pemasangan rotator. Namun sayangnya tak dijelaskan apa yang menjadi pemicu silat lidah tersebut.
Bapak-bapak dengan kemeja bermotif dedaunan ini tengah membentak habis-habisan sopir Terios.
"Kasih tau bapakmu, kendaraanmu itu udah salah, mobil pribadi kok pakai rotator," kata lelaki tersebut.
Rupanya 'semprotan' dari bapak-bapak ini mengundang sanjungan warganet. Beberapa dari para pengguna media sosial ini mengatakan bahwa penggunaan rotator pada kendaraan cukup mengganggu pengguna jalan lain.
Baca Juga: Ganggu Orang Cari Rezeki, Lokasi Parkir Toyota Agya Ini Bikin Tepuk Jidat, Kok Bisa?
"Terwakilkan sudah, marahi aja pak. Kek gitu sok-sokan di jalan," tulis fe***26.
"Mantapp om pemilik Innova.. gasskeun," kata ilh***ike.
Dikutip dari situs resmi Toyota Indonesia, urusan pemasangan rotator sudah diregulasi dalam peraturan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berisi:
Adapun berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 pasal 59 ayat (5) Pengguna lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2):
1. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk mobil petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk mobil tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, dan jenazah; dan
3. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk mobil patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.
(*) Untuk menyaksikan video terkait, klik di sini.