Suara.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada CV Sinar Baja Electric (SBE), produsen loud speaker dalam negeri yang mampu membukukan ekspor hampir ke seluruh dunia. Antara lain kawasan Asia, Eropa, Australia, hingga Amerika. Dengan klien tidak tanggung-tanggung, yaitu brand global seperti Hyundai, Honda, Yamaha, Harman Revel, sampai Bentley.
"Kami mengapresiasi kinerja perusahaan yang tidak hanya sukses menembus pasar ekspor, tetapi bisa memperoleh kepercayaan brand besar di level internasional yang mencerminkan kualitas tinggi dari produk-produk perusahaan di Indonesia. Customer perusahaan ada juga yang bermain di segmen luxury, yang menunjukkan bahwa produk dalam negeri juga dapat bersaing di kategori high-end tersebut," papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Perindustrian.
Industri speaker dalam negeri mulai meningkatkan utilitas produksinya setelah terdampak pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh pemerintah yang terus mendorong pemulihan ekonomi nasional.
SBE, sebagai salah satu produsen speaker dalam negeri, juga berangsur dapat mengembalikan utilitasnya dan berupaya untuk terus memperluas bisnis.
"Dalam kondisi yang menantang bagi industri saat ini, Kementerian Perindustrian akan terus mendukung para pelaku industri. Salah satunya dengan pelaksanaan program substitusi impor untuk mempercepat pemulihan utilitas produksi industri. Pemerintah terus memprioritaskan produk-produk yang sudah dapat diproduksi oleh industri dalam negeri agar dapat lebih diserap oleh pasar dalam negeri," lanjut Menperin.
SBE sendiri memiliki kapasitas produksi 12 juta unit per tahun dengan produk yang mencakup Hi-End Audio, Professional Audio dan Car Audio. Perusahaan memproduksi speaker dengan merek sendiri maupun subkontrak (OEM atau Original Equipment Manufacturer).
Di sisi lain, nilai impor produk speaker pada 2020 masih cukup tinggi, sekitar 74 juta dolar Amerika Serikat (AS). Namun tergolong menurun dibandingkan impor 2019 yang mencapai 115 juta dolar AS.
Baca Juga: Demi Mobil Listrik, Hyundai Pangkas Separuh Produksi Mesin Pembakaran Internal