Suara.com - Pelumas atau oli sepeda motor harus diganti secara berkala, yaitu setiap tuntas menempuh jarak 3.000-4.000 km. Kurun masa pemakaian ini, volume liquid yang mencegah gesekan antarkomponen di dapur pacu itu bisa berkurang atau terjadi peristiwa penguapan.
Mengapa terjadi demikian?
Mengutip WahanaHonda, ada sederet kondisi yang bisa memicu terjadinya penguapan ini.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi pemicu penguapan pada pelumas sepeda motor:
Baca Juga: Jangan Ditambah, Oli Mesin Sebaiknya Diganti
1. Tidak ganti oli pada waktunya
- Bila sering menggunakan motor untuk berkendara sehari-hari, maka penguapan oli harus diwaspadai. Pasalnya, saat volume berkurang dari batas minimal, oli tidak akan sanggup melindungi setiap bagian mesin dengan sempurna.
- Jadi seharusnya, gantilah oli mesin secara berkala. Sebab selain penguapan, komponen di dalam mesin pun bisa cepat rusak apabila oli motor jarang diganti.
2. Kebocoran seal oli
- Kondisi lain yang juga dapat memicu penguapan oli mesin adalah kebocoran seal oli, akibat pengisian yang berlebihan. Akibatnya, oli jadi merembes ke filter udara serta karburator. Apabila terbakar di ruang pembakaran, rembesan oli bisa menyebabkan asap putih dari knalpot.
- Jadi begitu melihat asap putih dari knalpot, ini waktunya mencurigai kebocoran pada seal oli.
- Untuk mengantisipasinya, pastikan seal terpasang dengan sempurna dan tidak dalam keadaan penyok.
- Bila seal penyok, diameternya pasti akan berubah. Selain itu, selalu takar oli sebelum memasukkannya, baik untuk untuk oli mesin, oli transmisi, maupun oli shockbreaker.
3. Penggunaan motor yang tidak semestinya
- Jangan heran jika oli mesin menguap apabila sering mengendarai motor dengan kebut-kebutan.
- Pemakaian throttle atau katup gas secara tidak teratur pun bisa memicu penguapan oli mesin. Hal ini terjadi ketika pengguna doyan menggeber-geber gas.
- Ternyata, penguapan oli mesin motor bukan perkara teknis saja, perilaku dalam berkendara juga dapat mempengaruhi.
4. Kekentalan oli yang tidak sesuai
- Pilihlah oli dengan tingkat kekentalan sesuai rekomendasi. Apabila motor memakai oli yang lebih kental, tarikannya menjadi lebih berat.
- Untuk mengetahui jenis oli yang dianjurkan, bisa membaca buku pedoman motor.
Baca Juga: Kegiatan Kantor Sudah Mulai Kembali, Mari Rawat Sepeda Motor Kesayangan