Suara.com - Untuk mempercantik interior mobil, biasanya pemilik akan melakukan modifikasi di beberapa bagian, seperti di jok mobil. Namun dalam melakukan modifikasi, sebaiknya juga harus hati-hati agar tidak berurusan dengan aparat seperti pegawai pajak.
Kali ini, sebuah kisah miris menimpa salah satu pemilik mobil mewah Rolls-Royce. Dilansir dari Motor1.com, pemilik Rolls-Royce Phantom harus berurusan dengan pegawai pajak.
Badan Bea Cukai dan Monopoli Italia telah menyita Rolls-Royce Phantom yang ditujukan untuk perusahaan di Roma. Hal ini lantaran desain jok mobil yang cukup nyeleneh, yakni menggunakan kulit buaya.
Kulit hewan yang bisa hidup di darat dan di air itu terpasang pada jok, sandaran tangan, dan panel pintu.
Baca Juga: Best 5 Oto: Rolls-Royce Ubah Status, Jason Statham Amankan Truk Duit
Tak jarang Rolls-Royce memang lekat dengan eksklusif. Tapi buaya adalah spesies yang dilindungi. Perdagangan barang dengan kulit buaya diatur di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Langka yang Terancam Punah (CITES).
Perjanjian multilateral yang mulai berlaku pada tahun 1975 itu dirancang untuk melindungi tumbuhan dan hewan yang terancam punah serta melarang penggunaan komersial kulit dan bulu hewan tersebut.
Barang yang terbuat dari kulit buaya dan kulit aligator memerlukan sertifikat izin dari CITES agar dapat diperoleh secara sah dan dijual di 160 negara yang dianggap pihak dalam perjanjian tersebut dan Italia adalah salah satunya.
Pada kasus Rolls-Royce Phantom tersebut, perusahaan tidak memiliki sertifikat izin dari CITES sehingga pihak bea cukai harus menyitanya.
Saat ini, masalah tersebut berada di pengadilan dan sedang menunggu keputusan, termasuk pelepasan kulit buaya dari interior dan diberikan sanksi denda.
Baca Juga: Identitas Baru, Rolls-Royce Tata Ulang Butik di London dan Shanghai