Suara.com - Diskon Insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) membuat industri otomotif Tanah Air kembali bergairah. Bagaimana tidak, harga mobil baru dipangkas jauh lebih murah dari harga normal.
Namun bagaimana nasib penjualan mobil bekas di antara ketertarikan masyarakat untuk membeli mobil baru di tengah pandemi Covid-19?
Dalam sesi ngobrol virtual santai bersama Forwot, CEO OLX Group Indonesia, Johnny Widodo mengungkapkan, saat ini penjualan mobil bekas memang merasakan dampak dari diskon PPnBM.
Kendati demikian terjadi sentimen positif yang sangat tinggi untuk orang membeli mobil.
![Tampilan OLX di sektor jual beli mobil bekas [OLX].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/19/86611-olx.jpg)
"Secara dampak memang berpengaruh pada mobil bekas. Tapi dari sisi konsumen, saat ingin membeli mobil baru pasti akan menjual mobil bekasnya juga," kata Johnny Widodo, baru-baru ini.
Lebih lanjut, ditambahkan Johnny Widodo bahwa mobil baru nantinya juga akan menjadi mobil bekas. Jadi walau masih pandemi, kondisi pasarnya membaik.
Berdasarkan hasil survei OLX bertajuk "Consumer Research", faktor-faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas antara lain 31 persen masyarakat mencari mode transportasi yang aman karena orang sudah banyak yang beraktivitas normal.
Kemudian, 28 persen masyarakat mencari mobil yang usianya masih terbilang baru, mulai terlihatnya sentimen yang positif pada konsumen, serta keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.
"Belakangan penjualan diler-diler juga sudah naik lagi. Bisa jual dua sampai tiga unit per minggu. Jadi justru mengalami perbaikan. Tadinya mungkin hanya bisa jual satu unit di masa awal pandemi," ungkap Johnny Widodo
Baca Juga: Si Merah yang Mewah, Pajak Audi Hotman Paris Bisa Buat Beli Mobil Bekas Tiap Tahun
Permudah Masyarakat Menjual dan Membeli Mobil