Suara.com - Nissan dikabarkan siap berbagi komponen mobil listrik dengan Renault dalam upaya memangkas biaya pengembangan dan memperkuat Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
Kedua carmaker ini telah sepakat berbagi platform, mulai powertrains dan komponen lainnya, dan akan berlaku bersama Mitsubishi pula.
"Ini hal maksimum yang harus kami lakukan", kata Ashwani Gupta, COO Nissan, dikutip dari Carscoops.
Untuk itu, tambahnya, Nissan akan melakukan sinergi untuk lebih banyak menghadirkan produk elektrifikasi sebagai pilar utama.
Baca Juga: India Zona Merah Covid-19: Renault, Nissan, dan Hyundai Hentikan Produksi
Nissan, Renault, dan Mitsubishi akan lebih fokus pada berbagi komponen mobil listrik seperti baterai, motor listrik, dan komponen elektronik dalam wadah aliansi mereka.
"Kami akan mengadopsi elektrifikasi sebagai standar aliansi untuk berkontribusi secara signifikan pada skala ekonomi," ujar Ashwani Gupta.
Pengembangan baterai mobil listrik dinilai sebagai salah satu bagian terlemah Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, karena baik Nissan dan Renault masih mencari baterai dari mitra.
Ashwani Gupta juga menambahkan bahwa elektrifikasi tidak akan menjadi tantangan pasokan bagi Nissan, karena sumber komponen global yang dimiliki.
Dia mengatakan bahwa produsen mobil Jepang itu sudah mendapat pasokan baterai dari seluruh dunia, termasuk China, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Survei: Biaya Perawatan Mobil Listrik Lebih Mahal dari Konvensional
Terakhir, COO Nissan ini menegaskan pentingnya mempertahankan kekhasan setiap merek, tetapi mengatakan bahwa kolaborasi komponen mobil dengan Renault akan membuat pengembangan lebih mudah.