Suara.com - Presiden Grup Xiaomi dan General Manager Redmi, Lu Weibing baru-baru ini mengatakan kekurangan chip semikonduktor masih akan terjadi setidaknya sampai 2022.
Sedangkan pemenuhan permintaan chip semikonduktor akan berangsur pulih pada paruh pertama tahun depan.
"Kami melihat siklus kekurangan chip tidak akan terlalu lama. Tahun ini, pasti belum akan pulih. Kalau tahun depan kami optimistis akan lebih baik dari semester pertama tahun ini," ujar Lu Weibing, dikutip dari Autoevolution.
Sebelumnya Eksekutif Xiaomi, Wang Xiang memperingatkan bahwa permintaan chip yang besar pada akhirnya menjadikan biaya lebih tinggi.
Baca Juga: Indonesia Tamu Kehormatan Pameran Dagang China, Industri Otomotif Tumbuh
Dan biaya tinggi itu pada akhirnya oleh banyak produsen akan dibebankan kepada konsumen.
Namun kabar baiknya, beberapa perusahaan teknologi telah mengumumkan niat mereka untuk mulai memproduksi chip yang ditujukan khusus bagi pasar otomotif. Baik Intel dan Samsung saat ini sedang mengerjakan lini produksi pembuatan chip.
Sementara Huawei dikabarkan sedang mendirikan usaha patungan khusus untuk manufaktur semikonduktor dengan bantuan mitra lokal.
Seperti diketahui, salah satu dampak dari lebih banyak orang yang bekerja di rumah selama masa pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan permintaan akan produk elektronik.
Tercatat produk seperti komputer, tablet, laptop, dan smartphone mengalami pertumbuhan besar-besaran sepanjang 2020 dan kuartal pertama 2021. Hal ini pada akhirnya telah menghasilkan kekurangan chip secara global untuk industri otomotif.
Baca Juga: Perusahaan Italia Ajukan Paten Sabuk Pengaman Cerdas untuk Sepeda Motor
Hasilnya, sejumlah pabrikan besar memutuskan untuk menghentikan sementara produksi jangka pendek karena kekurangan komponen chip bagi mobil mereka.