Hasil Survei: Pilih Berhenti Mengaspal Dibanding Pakai Motor Listrik

Kamis, 20 Mei 2021 | 18:35 WIB
Hasil Survei: Pilih Berhenti Mengaspal Dibanding Pakai Motor Listrik
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri depan) mengendarai sepeda motor listrik Gesits saat mengunjungi PT WIKA Industri Manufaktur. Sebagai ilustrasi [Gesits via ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah survei yang dilakukan Motorcycle Action Group (MAG) baru-baru ini menunjukkan adanya penolakan terhadap rencana elektrifikasi terhadap sepeda motor di Britania Raya.

Saat ini, pemerintah negeri itu sedang menyusun aturan untuk mengakhiri penjualan kendaraan roda empat bertenaga bensin dan diesel pada 2030.

Aturan itu belum diberlakukan terhadap sepeda motor saat ini. Pasalnya kendaraan roda dua dinilai memiliki emisi karbon dioksida yang lebih rendah. Namun larangan itu pada akhirnya akan mencakup semua moda transportasi.

"MAG selalu mewakili pandangan semua pengendara, apapun jenis motornya. Kami telah bekerja keras untuk mengembangkan saluran yang membuat opini pengendara didengar oleh Pemerintah. Kami tidak akan menyalahartikan opini itu," kata Ketua MAG Selina Lavender, dikutip dari Visordown.

Baca Juga: Kegiatan Kantor Sudah Mulai Kembali, Mari Rawat Sepeda Motor Kesayangan

Baterai Sepeda Motor Listrik. (Dok: Oyika)
Baterai Sepeda Motor Listrik.  Sebagai ilustrasi motor terelektrifikasi  (Dok: Oyika)

Berdasarkan survei MAG yang dilakukan terhadap 4.805 responden. Sejumlah 8 persen mengatakan mereka akan beralih ke sepeda motor listrik.

Sedangkan 36 persen lebih meminta untuk menunda kebijakan ini. Namun 55 persen sepenuhnya menentang gagasan masa depan tanpa sepeda motor bertenaga bensin.

Sementara 83 persen menginginkan kelompok berkumpul untuk menentang larangan terhadap sepeda motor bensin. Hasil paling menarik dari survei ini adalah 31 persen pengendara sepeda motor memutuskan untuk menggantung helm mereka jika pilihan mereka dibatasi hanya ada model listrik.

Hanya 13 persen yang akan beralih sebelum diperlukan, sementara 56 persen memilih untuk menjaga mesin bensin mereka agar tetap bisa jalan selama mungkin.

Meskipun diperkirakan statistik ini akan berubah seiring berjalannya waktu, namun kekinian industri roda empatlah yang dinilai jauh lebih siap untuk beralih ke tenaga listrik, dibandingkan kesiapan industri sepeda motor.

Baca Juga: Rentetan Curanmor di Gunungkidul, Polisi: Ada Beberapa Kelompok Jadi Dalang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI