Ilmuwan Bikin Terobosan Baterai Kendaraan Elektrik, Isi Tenaga Makin Kilat?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 15 Mei 2021 | 19:53 WIB
Ilmuwan Bikin Terobosan Baterai Kendaraan Elektrik, Isi Tenaga Makin Kilat?
Ilustrasi motor elektrik. (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan telah membuat terobosan dengan baterai logam litium yang dapat menampung banyak daya dan mengisi daya dalam waktu singkat.

Dilansir dari Visordown, baterai ini disebut punya banyak potensi unggulan jika dibandingkan dengan baterai yang kini banyak beredar.

Seperti yang kita ketahui bahwa umumnya motor listrik membutuhkan waktu lebih lama untuk 'mengisi bahan bakar' daripada kompetisi bensin, dan ketika terisi penuh, tidak dapat melakukan perjalanan dengan jarak sangat jauh.

Masalahnya, motor tak bisa melenggang sejauh mobil karena kapasitas angkut baterai yang terbatas.

Baca Juga: PT AHM Ungkap Nasib Pasar Motor Sport di Indonesia

Memasang lebih banyak baterai ke sepeda motor listrik tidak akan berhasil. Lebih banyak baterai berarti lebih banyak bobot, sehingga efisiensi tenaga lebih rendah.

Sudah jelas selama beberapa tahun sekarang bahwa teknologi terobosan baru akan dibutuhkan untuk membawa sepeda motor listrik ke tingkat selanjutnya.

Dan terobosan itu mungkin akan segera terjadi, setelah para ilmuwan di Universitas Harvard menemukan jenis baterai logam litium baru yang cukup stabil untuk aplikasi komersial, meningkatkan jangkauan kendaraan dan mengurangi waktu pengisiannya.

Ilustrasi baterai. [Shutterstock]
Ilustrasi baterai. [Shutterstock]

Sel-sel baru yang dikembangkan oleh Harvard menggunakan desain multilayer yang memiliki struktur elektrolit yang kurang stabil yang diapit di antara elektrolit padat yang lebih stabil. Konstruksi ini mencegah litium dendrit (retakan) tumbuh di dalam sel.

Tim di balik baterai memperkirakan bahwa baterai baru mampu diisi dan dikosongkan setidaknya 10.000 kali, meningkatkan umur baterai menjadi sebanding atau lebih besar dari mesin bensin konvensional.

Baca Juga: Dapat Kesempatan Jajal Daihatsu Rocky, Ini Komentar Komunitas Otomotif

Mereka juga menjanjikan jangkauan yang jauh lebih besar dan waktu pengisian ulang yang jauh lebih singkat dari paket baterai lithium-ion.

Xin Li, seorang profesor di Harvard SEAS mengatakan bahwa temuan ini bakal sangat bermanfaat di ranah industri otomotif.

“Baterai lithium-metal dianggap sebagai cawan suci untuk kimia baterai karena kapasitas dan kepadatan energinya yang tinggi. Tapi stabilitas baterai ini selalu buruk. Dengan mempelajari termodinamika fundamentalnya, kita dapat membuka kinerja yang unggul dan memanfaatkan peluang mereka yang berlimpah," ucapnya.

“Desain bukti konsep ini menunjukkan bahwa baterai lithium-metal solid-state dapat bersaing dengan baterai lithium-ion komersial. Dan fleksibilitas serta keserbagunaan desain multilayer kami membuatnya berpotensi kompatibel dengan prosedur produksi massal di industri baterai," lanjutnya.

“Meningkatkannya ke baterai komersial tidak akan mudah dan masih ada beberapa tantangan praktis, tetapi kami yakin tantangan tersebut akan teratasi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI