Suara.com - Langkanya chip semikonduktor membuat sejumlah pabrikan mobil mengurangi aktivitas produksinya. Pasalnya, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memulihkan krisis kelangkaan chip dalam industri otomotif beberapa bulan belakangan ini. Tak ada yang bisa dilakukan para produsen selain memangkas penggunaan fitur dan teknologi pada kendaraannya agar proses produksi tetap berjalan.
Sebelum kejadian langka pasokan chip semikonduktor tadi, beberapa bulan belakangan sejumlah produsen mobil berlomba-lomba menciptakan kendaraan modern dengan menyematkan banyak fitur dan teknologi canggih demi memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.
Namun langkanya chip semikonduktor membuat produsen mobil saat ini berupaya untuk menyelamatkan nasib penjualan kendaraan mereka dengan cara memangkas sejumlah fitur terkait.
Well, di antara carmaker itu ada yang memilih jalan tengah agar proses produksi tetap berjalan. Salah satu cara adalah melakukan pemangkasan fitur atau menghilangkan material tidak tersedia.
Baca Juga: Film Terbaik Oscar 2021: Nomadland, Pakai Mobil RV untuk Bertahan Hidup
Nissan contohnya, seperti dilansir dari Autonews, pabrikan mobil asal Jepang ini meniadakan sistem navigasi untuk ribuan kendaraan yang akan diproduksi. Sementara Peugeot memilih untuk kembali menggunakan speedometer analog akibat kelangkaan chip semikonduktor.
Sedangkan General Motors mengatakan bila pihaknya telah membuat beberapa truk pickup Chevrolet Silverado tanpa sistem modul ekonomi bahan bakar tertentu.
Ram Truck 1500 misalnya, dibuat tanpa kaca spion cerdas. Fungsi fitur ini adalah memberikan informasi bagi pengendara akan adanya area blind spot.
Sementara Renault tidak lagi menyediakan layar digital berukuran besar yang ada di area dashboard, pada crossover Arkana. Tujuannya tentu saja untuk menghemat chip.