Infografis
Suara.com - Pemerintah memberlakukan Larangan Mudik 2021 pada perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah sebagai upaya menekan potensi penyebaran Covid-19.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang setiap tahun membuat posko siaga di sepanjang jalur Mudik Sumatera-Jawa-Bali, tahun ini tidak menyiapkan bengkel maupun posko siaga, serta bengkel resmi Suzuki pun akan tutup pada 12 - 16 Mei 2021.
Meski demikian, Suzuki menyiagakan layanan darurat untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen.
"Selama masa libur perayaan Idul Fitri, bengkel resmi Suzuki akan tutup (12-16/5/2021) dan buka kembali 17 Mei. Tapi khusus bagi pemilik mobil Suzuki, kami tetap menyediakan layanan emergency assistant di beberapa kota yang bisa digunakan saat libur Lebaran. Selain itu, layanan Halo Suzuki tetap beroperasi seperti biasa, non-stop 24 jam, untuk memberikan bantuan kepada seluruh konsumen Suzuki," jelas Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT SIS.
Baca Juga: Tendang Petugas, Ajak Lawan Arah: Polres Karawang Tangkap Provokator Mudik
![Logo baru Halo Suzuki yang digunakan mulai kini [PT SIS].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/25/20812-logo-baru-halo-suzuki.jpg){kind=logo}
Kembali beroperasi secara penuh pada 17 Mei, bengkel resmi Suzuki akan siap menyediakan beragam layanan purna jual seperti pemeriksaan mesin, sistem pengapian, kontrol emisi, sistem bahan bakar, sistem rem, hingga chassis & body.
Selain itu, apabila ditemukan kerusakan komponen, konsumen bisa langsung mengganti suku cadang jika diperlukan. Untuk pelanggan yang membutuhkan perbaikan body mobil, beberapa bengkel resmi Suzuki juga sudah memiliki layanan Body and Paint yang menerima perbaikan baik melalui klaim asuransi maupun pribadi.
Bengkel resmi Suzuki akan buka seperti jam operasional bengkel seperti biasa pada 238 bengkel mobil dan 251 bengkel motor yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami harap dengan langsung beroperasinya bengkel resmi Suzuki setelah libur Lebaran dapat tetap memberi kemudahan bagi konsumen yang membutuhkan perawatan dan perbaikan kendaraan.” tutup Hariadi.
Baca Juga: Larangan Mudik 2021: Sepekan Ada 138.000 Kendaraan Pribadi Keluar Jakarta
