Pasokan Komponen Langka, Pabrik Stellantis Menganggur Sementara

Selasa, 11 Mei 2021 | 10:27 WIB
Pasokan Komponen Langka,  Pabrik Stellantis Menganggur Sementara
Jeep Cherokee buat Fiat Chrysler. Sebagai ilustrasi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stellantis, aliansi hasil merger antara Fiat Chrysler dan Peugeot Citroen baru saja menangguk untung penjualan April, serta bercita-cita akan menambah kapasitas produksinya. Sayang keinginan ini mesti tertunda buat sementara waktu.

Pasalnya, seperti telah dialami beberapa pabrikan mobil kondang, antara lain Nissan, Honda, Daimler, Ford Motor Company, dan General Motors, Stellantis mengalami  kondisi langka pasokan semikonduktor.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis pers resmi pada Selasa (11/5/2021), Stellantis kehilangan sekitar 190.000 kendaraan, atau 11 persen dari produksi yang direncanakan secara global, selama kuartal pertama.

Dalam kondisi kekurangan pasokan semikonduktor itu, pembuatan produk-produk Jeep dan minivan Chrysler terpaksa dihentikan terlebih dahulu. Diperkirakan, para pekerja nantinya akan menganggur selama beberapa minggu akibat kekurangan material berdimensi mikro ini.

Baca Juga: Apa Kabar Stellantis? Aliansi Otomotif Ini Bukukan Neraca Positif

Logo Stellantis yang menyatukan PSA dan FCA [Automotive News Europe].
Logo Stellantis yang menyatukan PSA dan FCA [Automotive News Europe].

Pabrik perakitan Belvidere di Illinois, Amerika Serikat, yang mengurusi sparepart Jeep Cherokee, akan berhenti beroperasi hingga paruh Mei. Sementara pabrik perakitan Windsor di Ontario, Kanada untuk produksi minivan juga istirahat sementara dalam waktu berdekatan. Hanya pabrik Toluca yang mengerjakan Jeep Compass di Toluca, Meksiko, dikabarkan bisa terus lanjut bekerja.

"Stellantis terus bekerja sama dengan pemasok untuk mengurangi dampak manufaktur yang disebabkan masalah rantai pasokan yang dihadapi industri kami," papar Jodi Tinson, juru bicara Jeep dalam sebuah pernyataan.

Tambahan waktu berhenti beroperasi terjadi setelah Richard Palmer, kepala keuangan Stellantis, minggu ini mengatakan dampak kekurangan chip yang digunakan untuk fitur elektronik kendaraan dari roda kemudi ke sistem infotainment itu diperkirakan akan lebih buruk di kuartal kedua daripada di kuartal pertama.

Perusahaan berharap agar kondisi bagus mendampingi mereka di kuartal ketiga. Alasannya, masalah kebakaran di pabrik semikonduktor di Jepang dan cuaca dingin Februari di Texas sudah bisa diatasi.

Baca Juga: Banyak Produk Tertunda, Bos Yamaha Meminta Maaf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI