Suara.com - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) optimistis target 80 persen konten lokal untuk bus listrik produksinya bisa tercapai bila Indonesia sudah memiliki pabrik baterai.
Menurut Moeldoko, pendiri PT MAB sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia atau PERIKLINDO, bus listrik MAB saat ini memang baru 40 persen mengandung konten lokal, dan akan terus ditingkatkan.
"Bila baterai listrik sudah bisa diproduksi secara lokal, kira-kira sudah bisa hingga 80 persen konten lokalnya," kata Moeldoko, di IIMS Hybrid 2021, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kendati demikian, Moeldoko tidak menjabarkan kapan target 80 persen konten lokal bisa tercapai.
Baca Juga: Angka Pemesanan Mitsubishi di IIMS 2021 Lampaui Target, Didominasi Xpander
Pasalnya sampai saat ini penerintah juga masih terus mengupayakan para produsen baterai untuk berinvestasi di Indonesia.
"Pabrik baterai belum bisa kami ukur (kapan pembangunannya), tapi kalau kata Pak Menko (Luhut Binsar Panjaitan). Ya tiga tahunlah bisa ada (pabrik) baterai listrik di Indonesia, luar biasa itu," terang Moeldoko.
Sebagai informasi PT MAB adalah perusahaan yang memproduksi bus listrik di Indonesia dan pertama kali dikenalkan pada tahun 2018 silam. Bus ini menggendong baterai Lithium-ion 12 pack 576 V 450 Ah dengan kapasitas 259,2 KwH. Bobot baterai mencapai 2.290 kg.
Tenaga dari baterai disalurkan ke motor penggerak Permanent Magnetic Synchronous Motor (PMSM) bertenaga 200 kw atau setara dengan 268hp dengan torsi 2.400 Nm.
Bus ini mampu menempuh jarak 200-250 km di perkotaan. MAB menjanjikan akan membantu menyediakan stasiun pengisian daya di titik-titik yang diinginkan oleh konsumen korporasi.
Baca Juga: Bus PT MAB Gendong Teknologi AMT, Moeldoko Sebut Perdana di Indonesia