Startup Asal India Klaim Temukan Cara Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Sabtu, 24 April 2021 | 22:30 WIB
Startup Asal India Klaim Temukan Cara Daur Ulang Baterai Mobil Listrik
Ilustrasi mobil listrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan rintisan atau startup asal India, mengklaim telah berhasil menemukan cara mendaur ulang baterai mobil untuk menghindari terjadinya penumpukan limbah baterai bekas.

ACE Green Recycling mengaku telah mengembangkan sebuah inovasi dengan memanfaatkan proses suhu ruangan untuk mengubah timbal dari baterai bekas menjadi bahan murni.

"Saya pikir ini langkah yang bagus dan jika layak secara ekonomi, itu adalah langkah yang luar biasa," kata Richard Fuller, CEO ACE Green, dikutip dari Autoblog.

Di pabrik daur ulang perusahaan yang terletak di Ghaziabad, India, perusahaan tersebut menggunakan mesin listrik untuk memurnikan komponen timbal dari baterai bekas menjadi briket, yang kemudian akan dijual kembali ke produsen baterai. Sementara bahan plastik dan komponen lainnya akan didaur ulang secara terpisah.

Baca Juga: Keren, Honda Stop Produksi Mobil Bensin Mulai 2040

Atas temuan ini, beberapa analis dan ahli mengatakan teknologi baru ini menjanjikan tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah layak secara komersial dalam skala besar.

Biasanya, unit daur ulang baterai tradisional menggunakan tungku ultra panas dengan suhu lebih dari 1.000 derajat Celcius untuk memurnikan komponen timbal.

Ilustrasi isi ulang baterai mobil listrik. (Shutterstock)
Ilustrasi isi ulang baterai mobil listrik. (Shutterstock)

Jika tidak diatur, hal ini justru dapat menimbulkan polusi karena dapat menghasilkan asap beracun dan limbah yang menyerap ke air tanah.

Bahkan, dalam studi yang dilakukan Pure Earth dan Green Cross Switzerland mengatakan daur ulang baterai timbal adalah industri paling berpolusi di dunia.

"Emisi dan debu buronan yang dilepaskan dari peleburan skala kecil dan pengecoran timbal cair dan dari limbah adalah jalur paparan utama," dalam laporan 2016.

Baca Juga: Rombak Kaki-kaki, UBL Kembali Jajal Motor Listrik BL-SEV01 Lintasan

Sedangkan analis utama Wood Mackenzie, Farid Ahmed, mengatakan teknologi baru memiliki potensi untuk menjadi pengubah permainan di industri otomotif.

"Tetapi (mereka) perlu mencapai titik di mana mereka dapat menetapkan validitas proses mereka ketika ditingkatkan ke tingkat output industri, ditambah bahwa mereka dapat bersaing dalam biaya produksi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI